MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang wajib memakai Sandal Upanat yang diproduksi oleh para pengrajin di wilayah Magelang. Tujuan pemakaian Sandal Upanat yakni untuk mengurangi gesekan dan korosi lantai Candi Borobudur, yang merupakan hasil analisis Balai Konservasi Borobudur. Sandal Upanat terinspirasi dari relief Karmawibangga nomor panel 150, Candi Borobudur. Persembahan alas kaki yang berbentuk seperti sandal.
Kabid Industri Disnas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Widi Astuti, mengatakan, tidak hanya pengrajin di wilayah Kecamatan Borobudur saja yang memproduksi Sandal Upanat, namun juga pengrajin dari Kecamatan lainnya.
“Pengrajin dari Kecamatan Mertoyudan, Muntilan dan Ngluwar, yang dulu pernah dilatih produksi Sandal Upanat, saat ini sudah mulai produksi.
Meskipun porsinya masih besar pengerajin dari wilayah Kecamatan Borobudur. Untuk kecamatan lainnya saat ini juga masih proses, karena saat pelatihan pembuatan Sandal Upanat, semua perajin dari semua kecamatan turut serta,” ucap Widi saat diwawancarai di ruang kerjanya..
Widi menjelaskan, proses produksi Sandal Upanat, kualitas produk sangat diutamakan, dengan dilakukan Quality Control dengan ketat, oleh Bundesma Borobudur dan Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB). Dikarenakan sandal tersebut harus aman dan nyaman saat dipakai. “Jangan sampai saat dipakai malah melukai kaki atau tersandung dan hal-hal lainnya. Sehingga kualitas harus diseragamkan. Mulai dari paten model, bahan, kualitas, persisi produk dan lain-lain. Jadi semua produk itu sama atau standar secara kualitas meskipun dari pengerajin yang berbeda,” jelas Widi.
Terkait dengan teknis distribusi Sandal Upanat, setelah diproduksi oleh pengrajin kemudian dikirim ke Bundesma untuk diperiksa standar kualitasnya, termasuk TWCB juga melakukan tes kualitas. (cha).