MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Sembilan kali berturut-turut selama sembilan tahun sejak tahun 2015 warga Kota Magelang secara swadaya merayakan Hari Pers Nasional (HPN).
Di tahun kesembilan ini, perayaan dipusatkan di Pondok Pesantren Selamat, Kramat Utara, Magelang Utara, Kota Magelang, Kamis, 9 Februari 2023 dengan cara sederhana namun sarat makna.
Seperti perayaan tahun-tahun sebelumnya, peringtan HPN tahun ini juga ditandai dengan kirab budaya. Tidak hanya insan pers di Kota Magelang, kirab itu juga diikuti segenap masyarakat, santri Pondok Selamat, pejabat Pemkot Magelang, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM), dan lainnya.
Ketua Padepokan Gunung Tidar, yang juga budayawan senior Kota Magelang, ES Wibowo turut memerihakan acara HPN 2023 dengan membacakan puisinya berjudul ‘Pengabaran Makutharama’.
Menurutnya, puisi ini sengaja ia tulis sebagai pemaknaan bahwa produk jurnalistik yaitu berita, diturunkan melalui wahyu keprabon (kepemimpinan).
Berikut isi puisi berjudul ‘Pengabaran Makhutarama’ :
Mahkota keprabon, asta brata piningit kraton
Sing mbabar bethara Kresna, kang ginanjar ratu adil parwarta
Pandome muladhani alam semesta
Sifat watake wolung perkara
Purwane dhalane langit maruta
Madyane kartika candra
Pungkasane Srengenge bumi segara
ES Wibowo bercerita bahwa wahyu keprabon ini akan masuk pada sosok pemimpin yang besar pengabdiannya pada jagat dan sang pencipta jagat. Calon pemimpin itu, katanya, harus bertakwa pada Tuhan YME.
“Ini pesan yang ingin kita sampaikan pada peringatan hari pers ini, yaitu watak kepemimpinan,” katanya.
Pusi karyanya, memiliki makna yang dalam. Hal itu tercermin pada Asta Brata. Asta Brata merupakan ajaran kepemimpinan yang meneladani sifat dan watak delapan unsur alam.
Kedelapan unsur alam itu adalah cahaya/api (energi), langit (melindungi), angin (tidak pilih kasih), bintang (tertib, patuh), bulan (lembut), matahari (pencerah), bumi (sabar dan kesejahteraan), dan samudera (adil).
“Kita sampaikan di peringatan HPN ini, karena sampai saat ini pers dianggap masih jujur, objektif, dan menyampaikan kebenaran sejati. Masyarakat harus tahu watak kepemimpinan ini, salah satunya melalui media pers,” tutur warga Kampung Potrosaran, Potrobangsan, Magelang Utara itu.
ES Wibowo menambahkan, selama sembilan tahun konsisteni menggelar peringatan HPN ini dinilainya sebagai wujud kecintaan masyarakat kepada pers beserta wartawan di dalamnya. Sekaligus pesan bahwa pers ke depan harus selalu menjadi penyampai berita yang terpercaya.
“Kami berharap pers tetap menjadi penyampai informasi yang terpercaya kepada masyarakat. Ini yang utama, apalagi di era media sosial saat ini pers harus bisa menandinginya. Saya tekankan kepada warga di lingkungan saya agar mencari sumber terpercaya melalui media arus utama yang ada, bukan media sosial,” jelasnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Selamat, Ustaz Tanzilurrohman mengaku bangga bisa menjadi tuan rumah selamatan peringatan HPN tahun 2023 ini. Pihaknya mengundang banyak pihak untuk turut dalam peringatan ini baik dari pejabat maupun tokoh masyarakat.
“Konsep kita sederhana saja, tapi sarat makna. Sebelum kirab yang menjadi acara utama, terlebih dahulu potong tumpeng oleh Kepala Kemenag Kota Magelang, Sofia Nur. Usai kirab kita tasyakuran makan-makan dan pentas pencak silat serta live musik anak-anak santri pondok,” ungkapnya.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Magelang, Wiwid Arif merasa terharu karena sudah 9 kali, HPN justru dirayakan dengan masyarakat. Hal itu membuktikan bahwa pers di Kota Magelang sangat dekat dengan masyarakat.
“Momentum HPN ini adalah refleksi agar ke depan kita menjadi corong masyarakat yang independen, mampu menyajikan informasi yang berimbang, objektif, dan mementingkan kepentingan masyarakat di atas segalanya. Jangan takut mengkritik, dan jangan pernah takut menyebarkan kebenaran,” pungkasnya. (wid)