Kampung Tangguh Kota Magelang
MAGELANGEKSPRES.COM, MAGELANG – KELURAHAN Wates, Kecamatan Magelang Utara menjadi satu dari empat kelurahan di Kota Magelang yang mampu mempertahankan tren positif zona hijau Covid-19. Hal tersebut merupakan buah hasil dari disiplin 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi).
Sejak pemberlakuan pembatasan masyarakat (PPKM) skala mikro diterapkan, Wates konsisten menerapkan disiplin 5M. Hal itu tidak lepas dari upaya perangkat kelurahan, RT, RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, TNI, dan Polri yang tidak lelah memberi sosialisasi dan imbauan tentang kedisiplinan mencegah penularan Covid-19.
Lurah Wates, Ravi Pagas Makalosa mengatakan, zona hijau adalah hasil dari kerja sama semua pihak (team work), mulai dari Pemkot, Satgas Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes), TNI/Polri, Kecamatan, Kelurahan, hingga pamong RT/RW.
“Yang jelas ini karena andil semua pihak. Juga jangan bosan mengingatkan agar masyarakat senantiasa taat dengan protokol kesehatan. Kerja sama dengan aparat TNI/Polri, kader kesehatan RT/RW yang tidak bosan mengimbau kepada warga,” kata Ravi, Minggu (23/5).
Bahkan sampai sekarang pun, warga masih rutin melakukan penyemprotan disinfektan di fasilitas umum. Termasuk kesadaran warga menyediakan wastafel di depan rumah mereka.
“Warga masih aktif bergotong-royong membersihkan lingkungan dan penyemprotan disinfektan. Memang sudah tidak populer lagi sebenarnya, tapi kami merasa bahwa pencegahan harus selalu digalakkan,” ucapnya.
Ravi mengaku, pihak kelurahan juga menaruh perhatian khusus adanya pemudik. Secara persuasif, pihak kelurahan dan Satgas Jogo Tonggo di masing-masing RW aktif menanyakan hasil swab dari para pemudik.
“Memang ada beberapa yang mudik. Sebagian besar membawa surat hasil swab negatif. Yang tidak, maka harus bersedia diisolasi selama 14 hari. Alhamdulillah, dengan kekompakan bersama, di Wates tidak ada klaster lebaran, sekarang pun masih zona hijau,” katanya.
Selain aktif melakukan pencegahan penyebaran Covid-19, warga Wates juga terus mempertahankan aksi sosial kepada warga lain yang tengah membutuhkan. Jika di awal pandemi lalu, bakti sosial itu dinamakan “cantelan” maka kini paket-paket sembako ini diserahkan langsung kepada calon penerima.
“Ini kita lakukan supaya tepat sasaran dan tepat manfaat. Masyarakat yang sudah mendapatkan nanti minggu depan bergantian. Jadi semuanya bisa merasakan program yang digagas warga ini,” ujarnya.
Konsistensi warga Wates ini pun menjadi perhatian Pemkot Magelang. Tak pelak, saat tinjauan Tim Satgas Covid-19 Pusat, beberapa waktu lalu diarahkan ke sejumlah perkampungan di Kelurahan Wates.
Tim Satgas Covid-19 Pusat yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal (Brigjend) TNI Iwan Maruf Zainudin itu berkeliling untuk meninjau Posko atau Satgas Jogo Tonggo tiap RW di Kelurahan Wates, Selasa (11/5) lalu.
Iwan memberi apresiasi lantaran kekompakan para pejabat daerah dan instansi kepolisian maupun TNI di Kota Magelang menangani pandemi Covid-19. Ditambah tingkat kedisiplinan warga juga tinggi dalam menerapkan 5M.
Menurutnya, kerja sama yang kuat antara penyelanggara pemerintah daerah dan masyarakat saat ini sangat dibutuhkan untuk mengangkat motivasi warga mematuhi segala pembatasan yang telah diatur pemerintah. Upaya-upaya itu dinilai menjadi kunci utama menekan penyebaran Covid-19.
“Kerja sama dan kekompakan antara kepala daerah, Forkompimda, dan masyarakat dalam mengawasi sekaligus menjalani PPKM membuktikan bahwa semua pihak punya komitmen kuat untuk mencegah penularan virus. Saya tidak dapat kekompakan ini di daerah lain. Saya hanya melihat ini di Kota Magelang,” kata Iwan.
Pada kesempatan itu, Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengimbau semua pihak untuk meningkatkan frekuensi sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat.
“Semangat kami tidak luntur untuk bersama-sama memutus mata rantai penularan Covid-19. Kalau ada yang belum protokol kesehatan kita kasih imbauan, jangan lelah intinya,” tandasnya.
Salah satu kebijakan pencegahan itu, kata dokter spesialis penyakit dalam tersebut, pihaknya tak membolehkan adanya open house dan halal bihalal yang dihadiri hanyak orang pada momen Idul Fitri 1442 H.
Aziz menambahkan bahwa sampai saat ini wilayahnya belum terbebas dari Covid-19. Namun, 4 dari 17 kelurahan yang ada, sudah zona hijau atau tanpa adanya penularan kasus.
“Analisa kami penularan virus ini dipicu transmisi dari luar. Misalnya warga Kota Magelang bepergian ke luar kota setelah kembali ternyata menulari. Kalau dari dalam sebenarnya kita tidak ada (penularan). Kita harap ke depan Kota Magelang jadi hijau lagi,” katanya. (prokompim/kotamgl)