MAGELANGEKSPRES.COM – GREEN BUILDING merupakan konsep pembangunan yang dirancang untuk memberikan manfaat positif bagi lingkungan. Konsep green building mengedepankan pemanfaatan sumber daya alam dan energi terbarukan secara efisien. Bangunan ramah lingkungan ini harus dibangun dengan memaksimalkan sumber daya alam yang ada. Green building, juga dikenal sebagai bangunan berkelanjutan yang telah menjadi tren dalam industri modern. Bangunan green building ini berfokus pada penggunaan desain, kontruksi, dan operasi bangunan yang ramah lingkungan. Green building bukan hanya sekedar bangunan berwarna hijau saja, tetapi bangunan hijau yang memberikan banyak manfaat. Berikut manfaat yang diberikan oleh bangunan hijau tersebut.
Manfaat yang pertama adalah efisiensi energi. Green building dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan energi. Efisien energi dalam pembangunan adalah konsep untuk menggunakan energi secara efisien dan hemat. Tujuan dari efisiensi energi yaitu untuk mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu. Selain itu bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya energi yang ada. Dan yang tak kalah pentingnya adalah untuk mengurangi dampak lingkungan negatif yang dihasilkan oleh konsumsi energi. Dengan demikian, green building dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan menghemat biaya energi. Selain efisiensi energi, green building juga bermanfaat terhadap kualitas udara yang lebih baik.
Green building menerapkan sistem ventilasi udara yang canggih dan bahan bangunan yang rendah emisi. Hal tersebutlah yang mampu meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Peningkatan kualitas udara ini mengurangi risiko terhadap polusi udara dalam ruangan. Polusi udara tersebut, seperti partikel debu, bahan kimia berbahaya, dan alergen, yang menyebabkan gangguan kesehatan. Manfaat selain menjadikan kualitas udara yang lebih baik yaitu pengelolaan air yang berkelanjutan.
Bangunan hijau ini menggunakan teknologi dan praktik yang berfokus pada pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan air secara efisien. Praktiknya seperti pengumpulan air hujan, penggunaan toilet hemat air, dan sistem irigasi yang cerdas. Dengan mengurangi konsumsi air dan meningkatkan pengelolaan air limbah, green building membantu konservasi sumber daya air yang berharga. Selain untuk pengelolaan air yang berkelanjutan, manfaat lainnya adalah penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Green building menggunakan bahan bangunan yang dipilih dengan hati-hati. Pemilihan bahannya, seperti bahan daur ulang, bahan yang dapat didaur ulang, dan bahan dengan jejak karbon rendah. Dengan penggunaan bahan seperti ini, tentunya membantu mengurangi dampak ekologis dari industri kontruksi dan mengurangi limbah kontruksi yang dihasilkan. Selain penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan, manfaat berikutnya yaitu mampu meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik bagi penghuninya.
Green building menyediakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi penghuninya. Ini disebabkan karena desain interior yang baik, pencahayaan alami yang cukup, pengaturan suhu yang optimal, dan akses penghuni ke ruang terbuka. Hal ini yang dapat meningkatkan kesejahteraan, konsentrasi, dan produktivitas bagi penghuninya. Green building bukan hanya bermanfaat bagi penghuninya saja, melainkan berdampak positif pada lingkungan.
Green building membantu menjaga ekosistem alami di lingkungan terkait. Ini disebabkan karena mampu mengurangi konsumsi energi, emisi gas rumah kaca, penggunaan air, dan limbah kontruksi pada lingkungan. Hal ini membantu mengurangi tekanan pada lingkungan dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan. Selain banyak akan manfaat bagi penghuni dan lingkungan, green building memiliki tantangan dalam pembangunannya.
Tantangan dalam pembangunan green building melibatkan beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Tantangan ini juga yang nantinya perlu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Berikut adalah tantangan dalam pembangunan green building beserta solusi yang dapat diterapkan, seperti perencanaan yang harus tepat.
Perencanaan merupakan salah satu tantangan terbesar. Hal tersebut karena perencanaan harus merencanakan dan mendesain bangunan hijau dengan baik. Perencanaan melibatkan beberapa aspek. Aspek perencanaan yang pertama yaitu tentang pemilihan bahan yang ramah lingkungan. Aspek perencanaan yang kedua adalah bagaimana strategi penghematan energi yang akan digunakan. Aspek perencanaan yang ketiga yaitu bagaimana pengolahan air supaya efisien. Solusi untuk tantangan perencanaan yang tepat adalah melibatkan arsitek, insinyur, dan ahli lingkungan dalam proses perencanaan. Tujuannya untuk memastikan adopsi praktik-praktik terbaik dalam perencanaan dan desain bangunannya. Selain tantangan perencanaan yang harus tepat, terdapat tantangan lainnya yaitu biaya awal yang tinggi.
Biaya bangunan hijau lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan konvensional. Hal tersebut dikarenakan biaya awalnya yang tinggi. Banyak orang yang enggan membangun bangunan hijau karena biayanya yang tinggi. Solusinya yaitu dengan melakukan analisis kembali terhadap biaya sepanjang siklus pembangunan. Dalam jangka panjang, bangunan hijau ini dapat menghasilkan penghematan biaya operasional yang signifikan. Penghematan biaya ini melalui pengurangan penggunaan energi dan air, serta pengurangan biaya pemeliharaan. Dengan adanya penghematan biaya operasional, nyatanya masih banyak masyarakat yang kurang akan kesadaran dan pemahaman tentang green building.
Kurangnya kesadaran dan pemahaman mengenai manfaat dan pentingnya bangunan hijau dapat menjadi tantangan. Banyak orang yang belum menyadari bahwa bangunan hijau dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi lingkungan. Selain itu belum menyadari bangunan hijau ini memberikan manfaat yang penting sekali bagi kesehatan manusia. Solusi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman ini adalah meningkatkan pendidikan dan mengadakan kampanye penyuluhan tentang keberlanjutan dan bangunan hijau. Penyuluhan pemahaman ini khususnya kepada masyarakat umum, professional, serta pemangku kepentingan terkait. Selain kurangnya kesadaran dan pemahaman, terdapat tantangan lainnya yaitu perubahan perilaku pengguna bangunan.
Salah satu tantangan terbesar adalah perubahan perilaku pengguna bangunan. Meskipun bangunan itu sendiri dibangun dengan prinsip-prinsip hijau, tetapi jika pengguna tidak mempraktikkan yang berkelanjutan maka manfaatnya akan terbatas. Solusi supaya tidak terjadi perubahan perilaku adalah melibatkan penghuni dan pengguna bangunan dalam pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan tersebut ditujukkan untuk pengguna tentang cara bagaimana praktik berkelanjutan. Serta menyediakan fasilitas yang mendukung penggunaan energi dan air yang efisien kepada pengguna atau penghuninya. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pengguna atau penghuni akan pembangunan green building.
Dalam pembangunan green building menghadapi banyak tantangan. Dengan menerapkan solusi yang tepat, pembangunan green building dapat menjadi langkah penting dalam mengurangi dampak lingkungan. Selain itu untuk mewujudukan masa depan yang lebih berkelanjutan dengan menerapkan bangunan hijau ini. (*)
Penulis: Abdan Nasuha, Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Tidar