KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang meresmikan Program Kampung Iklim (Proklim) di Bayeman Mudal, RW 7, Kelurahan Kemirirejo, Magelang Tengah, Kota Magelang pada hari Jumat, 3 Februari 2023. Alasan hadirnya gerakan positif ini didorong oleh kondisi perubahan iklim yang ekstrem serta langkah awal pengurangan hasil emisi gas dari rumah kaca.
Kepala DLH Kota Magelang, Makhmud Yunus, mengatakan, pendekatan rancangan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI itu bertujuan untuk meningkatakan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan sebagai upaya penguatan kapasitas adaptasi dari dampak perubahan iklim.
“Tentunya, hal ini selaras dengan implementasi strategi kebijakan pembangunan dalam mendorong terwujudnya kemandirian pangan, sumber daya alam yang berkelanjutan, dan pemanfaatan inovasi teknologi yang tepat guna,” terangnya kepada wartawan.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Kota Magelang terus bergeliat dalam kegiatan pelestarian lingkungan dengan memperbanyak penanaman pohon di lingkungan sekitar atau pekarangan rumah.
“Pohon adalah paru-paru dunia dimana menyumbang oksigen yang akan membantu kelangsungan hidup masyarakat. Jika habitat pohon semakin banyak, maka suasana menjadi lebih rindang dan asri,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya menerangkan, keuntungan dari jenis pohon yang menghasilkan sumber pangan turut menjadi penyumbang ketahanan pangan karena masyarakat mampu menciptakan swasembadaya pangan secara mandiri.
Ia berharap, lewat stimulus peningkatan Proklim, kegiatan adaptasi itu dapat menjadi mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal. Telebih lagi, memacu terwujudnya pengelolaan lingkungan yang baik.
Disamping itu, Anggota Komisi A DPRD Kota Magelang, Irina, menungkapkan, buah pikir bersama karang taruna RW 7 Kelurahan Kemirirejo, Magelang Tengah, Kota Magelang akhirnya terealisasikan dengan agenda Proklim yang mulai di gencarkan oleh DLH Kota Magelang.
“Selain gerakan menanam pohon, ada juga sekolah alam dimana bertujuan untuk menaungi anak-anak mengenal lebih dekat dengan alam sehingga mengurangi kecenderungan pengunaan telepon seluler,” imbunya.
Perempuan cantik itu juga menambahkan, berbagai macam bibit tanaman, buah, pupuk hingga kelengkapan sarana dan prasana yang disediakan agar bisa diolah oleh masyarakat. Menurutnya, langkah kecil ini turut diproyeksikan menjadi pijakan pemerintah guna bersikap dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat.
“Nanti akan ada keterikatan, masyarakat jadi mandiri sehingga kebutuhan pangan akan tercukupi yang mana akan mengurangi sedikit demi sedikit angka kemiskinan yang ada, ditambah lagi mampu mencegah laju inflasi karena masyarakat secara sadar tidak bergantung kepada pasar,” pungkasnya. (mg4).