KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Siapa yang menyangka pengalaman buruk seseorang justru menjadi motivasi untuk berbuat baik. Seperti yang dilakukan pasangan suami istri asal Kota Magelang. Sempat kesulitan ketika ingin mendapatkan oksigen, kini pasangan bernama Teguh Imam Santoso dan Ambar Sri Lestari, justru berbagi, dengan memberikan layanan gratis isi tabung oksigen kepada warga.
Tak tanggung-tanggung pasangan suami istri yang tinggal di Jalan Sultan Agung No 18 Kota Magelang atau Karet, Jurangombo Selatan, Kecamatan Magelang Selatan itu menyediakan 6 tabung oksigen ukuran 1,5 meter yang masing-masing berisi 6 meter kubik.
Pengisian tabung oksigen gratis sudah dilakukan mereka sejak akhir bulan Juli lalu. Sampai sekarang, mereka sudah tiga kali melakukan pengisian ulang oksigen yang didapat dari Surakarta.
Ambar Sri Lestari mengaku, alasannya melakukan aksi pengisian tabung oksigen gratis karena pengalaman kesulitan mencari oksigen yang dialaminya. Saat itu, tiga asisten rumah tangganya sedang menjalani isolasi mandiri masing-masing.
Salah satu asistennya ada yang mengeluhkan sesak napas. Sayangnya, saat itu dia kesulitan mendapatkan oksigen.
”Saya sebelumnya juga mencari buat pembantu yang isoman, pas di rumah ada anak saya dua, ibu saya dan kakak saya semua isoman. Pembantu saya tiga di rumahnya masing-masing, ada yang sesak. Saya nyarikan tabung kecil, tapi tiga hari baru dapat,” kata Ambar, kemarin.
Berawal dari itu, kemudian muncul ide untuk mendonasikan pengisian oksigen gratis bagi warga yang membutuhkan. Ia mengawalinya dengan mencari pinjaman tabung oksigen dan pengisian oksigen dari daerah Solo.
”Idenya memang cukup aneh. Tapi Alhamdulillah kita bisa berikan hal baik dengan cara sederhana ini,” tuturnya.
Ia mengaku sampai saat ini sudah tak terhitung orang yang datang melakukan pengisian oksigen. Mereka yang datang bukan hanya dari wilayah Kota Magelang, namun ada juga berasal dari wilayah Kabupaten Magelang, bahkan Temanggung, Purworejo, dan Boyolali.
”Sudah satu bulan. Awalnya saya tidak paham, ternyata peminatnya banyak bahkan sampai jauh-jauh rela datang ke sini. Pernah jam 12 malam, saya diketok pintu, tapi tidak apa-apa, ikhlas saja,” imbuh Teguh.
Teguh menuturkan, aksi sosial yang dilakukan tersebut awalnya hanya di posting di akun facebook maupun status whatsapp. Setelahnya, banyak orang berdatangan sembari membawa tabung oksigen untuk melakukan pengisian.
”Rata-rata yang datang membawa tabung oksigen berukuran kecil. Saat Juli tinggi-tingginya Covid-19, permintaan pengisian oksigen begitu banyak. Kami batasi, kami hanya layani tabung kecil saja, biar semua juga merasakan (kebagian),” ujar Teguh.
Semenjak aksi donasi tersebut dibuka, kata Teguh, hingga sekarang, masih banyak warga yang melakukan pengisian di rumahnya. Dalam sehari, rata-rata mereka melayani belasan sampai puluhan orang.
”Tidak kehitung, saking seringnya. Sekarang ini kebetulan intensitasnya menurun. Terakhir saya isi ulang seminggu yang lalu. Sekarang banyak yang sembuh, banyak yang sehat. Jadi tidak langsung habis,” tuturnya.
Mereka justru senang jika orang yang pernah melakukan pengisian oksigen dan mengabarkan kesembuhannya dari Covid-19. Bahkan pernah ada yang akan memberinya uang sebagai ungkapan terima kasih.
”Banyak yang sembuh. Kami senang bisa membantu. Bahkan ada yang mau ngasih uang, tapi tidak saya terima. Saya niat menggratiskan, saya niat membantu,” katanya. (wid)