MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Kawasan Kebun Raya Gunung Tidar masih menjadi primadona para pelancong dan wisatawan, terutama saat libur panjang sekolah bersamaan dengan tahun baru 2023.
Rata-rata jumlah kunjungan ke tempat wisata “Pakuning Tanah Jawa” itu mencapai 3.000 orang per hari pada akhir pekan. Kemudian, 500-800 orang per hari pada hari biasa.
Kepala UPT Kebun Raya Gunung Tidar, Yhan Noercahyo mengatakan, jika dibandingkan dengan momen yang sama tahun 2021 lalu, tahun ini kunjungan naik signifikan.
Apalagi Gunung Tidar saat ini bukan lagi menjadi wisata religi semata. Ada wisata budaya, wisata alam, maupun wisata olahraga.
“Sejak ada tambahan fasilitas wisata seperti Taman Elang Jawa dan Monumen Tanah Air Satu Bangsa, komposisi wisatawan sekarang lebih beragam, meskipun wisatawan religi yang datang untuk berziarah masih tetap mendominasi,” ujarnya.
Ia menyebutkan, perbandingan antara wisata religi dan wisata budaya berkisar antara 70:30. Wisatawan religi atau peziarah di Makam Syekh Subakir, Kyai Sepanjang, dan Kyai Semar berjumlah sekitar 70 persen dari total pengunjung.
“Sedangkan wisatawan budaya maupun alam baru 30 persennya. Tapi ini sudah lebih tinggi karena sebelumnya Gunung Tidar ini hanya didatangi wisatawan religi saja,” ungkapnya.
Ia menilai, penambahan pengunjung disebabkan karena pelonggaran mobilitas masyarakat yang selama dua tahun dibatasi karena kasus Covid-19 di Kota Magelang.
“Kunjungan meningkat pesat sejak Lebaran kemarin sampai sekarang. Dari Mei-Desember 2022 ini, Gunung Tidar selalu ramai,” papar dia.
Dia menjelaskan, saat libur panjang sekolah seperti sekarang, pengunjung masih didominasi oleh rombongan menggunakan kendaraan bus yang akan melakukan kegiatan ziarah.
“Kebanyakan dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Mereka datang bisa pagi, siang, atau bahkan tengah malam. Karena Gunung Tidar sendiri dibuka 24 jam,” katanya.
Pihak UPT juga telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi adanya lonjakan pengunjung jelang pergantian tahun. Di antaranya, mengaktifkan penjaga dan relawan untuk tetap membuka kompleks Gunung Tidar selama 24 jam.
“Kami juga mengoptimalisasi penerapan protokol kesehatan sesuai rekomendasi Dinas Kesehatan (Dinkes). Termasuk penguatan internal, seperti tambahan personel yang piket malam tahun baru 2023 dengan unsur relawan,” imbuhnya.
Selanjutnya penjagaan dari unsur petugas keamanan dan kepolisian juga dioptimalkan guna mengantisipasi tindak kejahatan. Pihaknya juga telah rampung mendirikan pos pantau di dalam area Kebun Raya Gunung Tidar. (wiwid)