MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang mengadakan pelatihan iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional), Selasa 14 Maret 2023 di Puskeswan.
iSIKHNAS atau Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional, merupakan sistem yang mutakhir dengan menggunakan teknologi sehari-hari dalam cara sederhana namun cerdas untuk mengumpulkan data.
Pelatihan iSIKHNAS diikuti oleh praktisi kesehatan hewan seperti dokter hewan yang memiliki pet shop mandiri, dan petugas Puskeswan. Materi yang diberikan berupa kesehatan hewan.
Plt Kepala Disperpa Agung Widyanto mengatakan pelatihan ini diadakan untuk mendata kesehatan hewan di Kota Magelang.
“Pendataan ini berlaku secara nasional kemudian Kota Magelang juga ikut di situ karena apa untuk pemantauan baik kesehatan hewan maupun populasi ternak yang ada. Jadi ini juga fungsinya sebagai aleternatif kewaspadaan, kalau ada penyakit-penyakit yang zoonosis yang bisa menular ke manusia itu bisa dideteksi awal lewat laporan itu sehingga nanti Disperpa Kota Magelang maupun Kementerian Pertanian maupun yang di provinsi itu bisa menentukan kebijakan apa, solusi apa yang segera dilakukan untuk menanggulangi penyakit itu,” jelas Agung.
Meski sekarang ini di Kota Magelang tidak ada kejadian penyakit menular, namun harus cepatcepat memahami sistem ini, sehingga setiap praktisi kesehatan hewan diwajibkan untuk melaporkan.
“Termasuk praktisi peternak mereka juga harus melaporkan adanya penyakit berbahaya bagi manusia untuk segera melaporkan,” tambahnya.
Harapannya semua informasi terkait dengan kesehatan, hewan data-data itu bisa real time. Jangan sampai kejadiannya hari ini dilaporkannya dua pekan kemudian, itu sudah terlambat. Kejadian ada hari ini harus dilaporkan sehingga dinas bisa langsung mengambil langkah.
Andiningtyas, Koordinator iSIKHNAS Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah mendapatkan amanat untuk me-refresh kembali temen-temen petugas khususnya yang di lingkup kesehatan hewan.
Terkait dengan pelaporan, jadi Indonesia ini sebenarnya sudah punya satu sistem pelaporan untuk kesehatan hewan nasional.
iSIKHNAS di Jawa Tengah penerapannya sudah cukup lama dari tahun 2014, sampai dengan saat ini. Dan sudah tumbuh berkembang semua sektor peternakan dan kesehatan hewan.
“Sudah ada di sana tetapi memang teman-teman di lapangan ini harus terus kita motivasi untuk memberikan input atau laporan ke dalam sistem,” katanya.
Andi menambahkan kendalanya tentunya adalah perubahan-perubahan SDM karena SDM yang lama biasanya sudah purna atau mungkin berganti dan lain sebagainya.
“Komitmen dari Pemda tidak semua memang, tapi masih ada komitmen Pemda yang belum memandang penting artinya pelaporan nah titik baliknya sebenarnya adalah kemarin ketika ada wabah PMK. Indonesia secara umum disadarkan bahwa pelaporan kesehatan hewan itu penting. Ini wujud dari kewaspadaan dini ketika kita tahu penyakit lebih awal maka penanganan atau penanggulangannya juga akan lebih cepat sehingga kerugiannya kita harapkan lebih kecil,” imbuhnya.(hen)