PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID – SMK Muhammadiyah Purwodadi Kabupaten Purworejo yang dikenal dengan sebutan Esemkapurwa menerapkan pembelajaran Project Based Learning atau TeFa (Teaching Factory) Otomotif sejak dua bulan terakhir ini.
Bekerja sama dengan PT Estima Solo, Esemkapurwa melakukan perakitan kendaraan sepeda motor dan mobil listrik sebagai media pembelajaran siswa.
Kepala SMK Muhammadiyah Purwodadi, Sumarjo S.Fil.I, M.Pd, saat dikonfirmasi menyebut dalam melaksanakan pembelajaran itu, Esemkapurwa membeli sparepart kendaraan di PT Estima Solo sekaligus meminta kepada PT Estima untuk mendampingi dan mengajari siswa dalam merakit motor dan mobil listrik.
“Kita telah mengirimkan 6 siswa untuk membantu merakit motor dan mobil listrik di PT Estima. Ketika sampai di SMK Muhammadiyah ini menjadi kendaraan praktik dan boleh digunakan oleh seluruh siswa, artinya siapapun siswa, utamanya untuk konsentrasi keahlian TKRO, diizinkan membongkar dan memasang kembali kendaraan listrik ini,” sebutnya, kamis 19 Januari 2023.
Menurutnya, motor dan mobil listrik hasil rakitan siswa telah diminati oleh sejumlah pihak. Beberapa di antaranya juga telah memesan.
Salah satunya yakni Menko PMK Muhadjir Effendi, yang memesan satu unit, Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Pimpinan Pusat memesan 2 unit, dan Universitas Muhammadiyah Purworejo memesan 1 unit.
“Pada saat ekspo Muhammadiyah dalam rangka Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo itu kebetulan pak Menko hadir dan mengelilingi seluruh stand. Alhamdulillah beliau berkenan mampir di stand kami dan mengapresiasi motor dan mobil listrik kami dan beliau juga sempat menandatangani motor listrik kami bahkan beliau pesan satu unit motor,” jelasnya.
“Namun, ada tantangan buat kami yaitu mengganti baterai motor yang terpasang diganti dengan teknologi yang lebih bagus,” tambah Muhadjir.
Sumarjo mengungkapkan bahwa tantangan yang diberikan itu akan hadirkan pada tanggal 12 Februari 2023. Salah satu PT yang masih dalam konfirmasi akan diajak bekerja sama.
“Insya-Allah Pak Menko akan berkenan hadir ke SMK meresmikan Teaching Factory Otomotif atau Tefa (pembelajaran Project Based Learning) sekaligus menjawab tantangan kami yaitu memberikan baterai yang sesuai diinginkan oleh Pak Menko,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa perakitan motor dan mobil listrik dilakukan seiring dengan isu utama saat ini yakni tentang pencemaran udara serta energi.
Terlebih pemerintah telah menganjurkan untuk segera melakukan konversi dari BBM ke listrik.
“Maka kita akan mencoba menjawab, salah satunya dengan menghadirkan motor listrik generasi kedua,” tandasnya. (top)