MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang tidak henti-hentinya membangun semangat berinovasi melalui berbagai kegiatan. Salah satunya lewat perlombaan kreativitas dan inovasi (Krenova).
Selain berguna untuk mendukung tercapainya Smart City di Kota Magelang, kompetisi adu inovasi ini memiliki tujuan dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif, solutif, dan berkualitas.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kota Magelang, Didin Saepudin, menceritakan, lomba krenova telah diadakan sejak tahun 2004 dan terus belanjut hingga kini.
“Harapan kami lomba ini mampu menstimulasi iklim yang kondusif untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas di lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi, BUMD, dan lainnya yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada peningkatan daya saing daerah menuju kemandirian dari pelayanan publik Kota Magelang,” kata Didin kepada wartawan, Senin, 13 Maret 2023.
Menurutnya, bidang fokus lomba Krenova dan penjaringan inovasi OPD tahun 2023 mencakup sepuluh bidang fokus mulai dari agribisnis dan pangan, energy baru dan terbarukan, lingkungan hidup, perikanan, kesehatan dan obat-obatan, pendidikan, rekayasa teknologi dan manufaktur, teknologi, informasi dan komunikasi, kerajinan dan industri rumah tangga, serta sosial budaya.
Karya-karya dari berbagai kategori ini, imbuh Didin, akan dilombakan dan selanjutnya hasil ide yang memiliki nilai ketajaman, komprehensif, dan berhasil memenuhi 20 kriteria akan keluar sebagai pemenangnya.
“Melalui lomba inovasi OPD ini banyak kreativitas yang dimunculkan, tentu akan mempermudah akses atau sistem pelayanan dari OPD kepada para stakeholdernya, sehingga pelayanan publik akan lebih mudah dan cepat,” lanjutnya.
Terlebih lagi, lomba ini juga digadang-gadang dapat mendorong OPD untuk menjaring ide serta solusi dari permasalahan yang dihadapi sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih prima kepada masyarakat.
“Banyak karya-karya hasil dari perlombaan krenova yang mampu menyabet gelar juara baik secara lokal maupun nasional salah satunya karya SIMPEL gagasan DLH Kota Magelang yang meraih TOP 5 KIPP tingkat Jawa Tengah,” tandasnya.
Didin berharap, melalui gelaran ini dapat mendorong iklim baik bagi para inventor serta sebagai upaya dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi khususnya untuk mengembangkan pembangunan di Kota Magelang.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Pertamanan dan Pemakaman DLH Kota Magelang, Dr Yetty Setiyaningsih MEng mengatakan, fasilitas Simpel ini sudah mulai diterapkan pada 29 Mei 2020 lalu. Layanan ini bermula karena masyarakat kerepotan ketika harus mengurus pemakaman secara manual.
“Utamanya ketika harus setor uang sewa secara tunai, rasanya repot dan juga fungsi kontrolnya kurang. Karena itu, kita berpikir untuk membuat sistem pembayaran yang cashless. Jadilah fasilitas Simpel ini yang pembayarannya bekerja sama dengan BPD Bank Jateng,” katanya.
Dia menjelaskan, fasilitas Simpel meliputi enam item, yakni perizinan pemakaman, perpanjangan izin petak makam, perizinan makam tumpangan, perpanjangan izin makam tumpangan, pemesanan petak makam, dan perpanjangan pemesanan petak makam.
“Masyarakat bisa dengan mudah mengajukan permohonan itu semua melalui website. Warga juga bisa mengecek konfirmasi, cek status, dan info makam. Termasuk bisa pantau sampai mana progres perizinannya,” ujarnya.
Dengan adanya fasilitas ini, selain memudahkan masyarakat, pemerintah juga terbantu karena memiliki data base yang lebih rapi dan mudah. Selain itu, terdapat notifikasi atau pengingat ketika masa berlaku sewa sudah habis dan perlu perpanjangan. (mg4)