MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Meskipun dilakukan secara virtual, namun Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Ketahanan Nasional UGM di SMK N 2 Temanggung tetap bisa dilakukan maksimal. Bahkan juga bisa memberikan pemahaman dan pengertian kepada guru dan siswa manfaat dari metode virtual ini.
Ketua Pelaksana PKM Prodi Ketahanan Nasional UGM Letkol Inf Darmawan Setiadi SIP mengatakan, pelaksanaan PKM kali ini memang dilakukan secara daring, selain untuk mengurangi mobilitas juga untuk mencegah dan menekan penyebaran Covid-19.
“Untuk pelaksanaan memang kami lakukan secara daring, karena panitia sendiri berasal dari berbagai kota, kalau kita ke Temanggung itu juga akan punya risiko yang besar,” katanya, Kamis (15/7).
Ia mengatakan, pengabdian kepada masyarakat berbasis pendidikan bagi pembangunan berkelanjutan (education for sustainable development) dalam sekolah yang berfokus pada gerakan peduli lingkungan, pengelolaan bank sampah, dan pembuatan media pembelajaran daring yang interaktif.
“Mengidentifikasi masalah lingkungan yang belum optimal untuk mendukung eco school SMK Negeri 2 Temanggung, Mewujudkan Bank Sampah SMK Negeri 2 Temanggung untuk menuju eco school 11, memilah sampah organik dan anorganik untuk menjadi produk kerajinan bernilai ekonomi bagi SMK Negeri 2 Temanggung,” terangnya.
Selain itu juga mengenalkan warga sekolah terhadap pembuatan hidroponik, aeroponik, urban garden, vertikultur, dan aquaponik. Membuat media pembelajaran daring berbasis interaktif untuk guru-guru SMK Negeri 2 Temanggung agar kreatif dan inovatif pada masa Pandemi Covid-19
Menurutnya, PKM dalam sekolah diharapkan mempunyai beberapa manfaat mengentaskan masalah lingkungan yang belum optimal untuk mendukung eco school SMK Negeri 2 Temanggung. Memperkuat Bank Sampah SMK Negeri 2 Temanggung untuk menuju eco school.
“Siswa bisa memanfaatkan sampah organik dan anorganik untuk menjadi produk kerajinan bernilai ekonomi bagi SMK Negeri 2 Temanggung,” katanya.
Ia menambahkan, bentuk pelatihan dibagi menjadi dua yakni prakarya dari kertas dan koran bekas dan pelatihan untuk memberikan gambaran siswa untuk dapat mengembangkan inovasi bisnis dari bahan bekas, sehingga bisa mengurangi sampah di sekolah.
Sementara itu Umy Widyasari, Pembina Organisasi Lingkungan Hidup d SMK N 2 Temanggung mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 80 siswa, mereka mengikuti secara vitual dari rumah masing-masing.
“Siswa yang datang ke sekolah hanya siswa yang daerahnya susah sinyal internet, hanya ada empat siswa saja yang datang ke sekolah,” tuturnya.
Ia menyebutkan, selain SMK N 2 Temanggung, kegiatan ini juga diikuti sekolah binaan lainnya seperti SMP N 5 Temanggung, SMP AL Mukmin dan SMK HKTI Temanggung.
Salah satu siswa SMKN 2 Temanggung Safina Salma Azzara mengaku, pelatihan seperti ini sangat bermanfaat bagi siswa, karena siswa bisa menjadi lebih mengerti dan memahami lingkungan, selain itu juga bisa semakin merawat lingkungan.
“Ternyata barang-barang bekas yang tidak terpakai bisa dimanfaatkan, bahkan bisa mempunyai nilai ekonomis dan dijual,” tuturnya. (set)