MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang (Polbangtan YoMa) melaksanakan evaluasi terhadap implementasi Sekolah Lapangan (SL). Hal ini ditujukan untuk mencari solusi terhadap kendala yang terjadi di lapangan. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas usaha ternak di Kabupaten Temanggung.
SL menjadi alternatif model pembelajaran yang dinilai efektif untuk meningkatkan keterampilan SDM pertanian. Di dalamnya, peserta secara aktif terlibat dalam mengidentifikasi masalah; mengamati kondisi lapangan; pengumpulan data, pencatatan, analisis, penarikan kesimpulan; dan mempresentasikan hasil pengamatannya sebagai bahan diskusi dalam kelompok yang lebih besar.
Sebelumnya Polbangtan YoMa telah melatih penyuluh dan peternak 10 desa mitra di Kabupaten Temanggung. Materi kelembagaan pertanian, manajemen budidaya kambing/ domba dimulai dari pemilihan bibit, perkandangan, pakan, pemeliharaan harian, kesehatan hewan, reproduksi, recording, pemasaran, hingga pengolahan limbah telah diberikan.
Bertempat di kampus Magelang, sejumlah 25 orang peserta SL menyampaikan progress implementasi pengembangan ternaknya. Peserta melaporkan kendala usahanya, seperti kematian ternak, produktivitas yang kurang, hingga performasi ternak yang kurang wajar. Selanjutnya, bersama dosen Polbangtan YoMa, peserta mencari solusi strategis untuk mengatasi permasalahan di lapangan.
Giat ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto. Dalam sambutannya di pembukaan kegiatan Pendampingan Desa Mitra/ Sekolah Lapang Tahap II (21/9/2022), Ia menyebutkan Temanggung memiliki populasi lebih dari 480 ribu domba, ditambah dengan tingginya animo masyarakat terhadap usaha ini.
“Minat terkait budidaya kambing atau domba di Temanggung sangat luar biasa. Banyak komunitas yang sering mengadakan lomba.” ungkapnya.
Hal ini menandakan Kabupaten Temanggung sangat potensial dalam mengembangkan komoditas domba ataupun kambing. Lanjutnya, Ia mendorong peserta untuk memanfaatkan giat ini untuk meningkatkan pengetahuan.
“Anda semua sebagai peternak pasti punya ilmu, punya pemahaman, tapi di sini ayo kita kosongkan gelas. Mumpung di Polbangtan yang isinya master peternakan. Ayo kita ambil ilmunya, Jangan selesai di pendopo ini saja, lanjutkan di lapangan!” ajak Joko.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto mengajak peserta untuk terus berproses hingga mendapatkan keuntungan.
“Anda tidak boleh berhenti di sini. Dengan mengetahui kendala yang terjadi, Anda dapat mengerti sisi mana yang menyebabkan rugi, sisi mana yang mampu meningkatkan keuantungan.” jelasnya.
Menurut Bambang, usaha tani mempunyai banyak peluang bisnis.
“Jika Anda tidak mendapatkan keuntungan dari dagingnya, keuntungan lain dapat diperoleh dari kotorannya. Potensi penghasilan harian bisa Anda dapatkan. Begitu juga pakan. Dengan formulasi yang bagus, maka bisa digunakan pula oleh kelompok yang lain” tutur Bambang.
Selain potensinya yang besar dalam membuka lapangan pekerjaan, sektor pertanian terbukti mampu menjaga stabilitas perekonomian di masa krisis.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus memacu setiap kepala daerah untuk memperkuat lumbung dan cadangan pangan. Penguatan ini juga bertujuan untuk mencapai ketahanan pangan di setiap daerah.
Menurut Syahrul, sangat penting meningkatkan produksi lokal untuk swasembada pangan. Yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani dan antisipasi krisis pangan global yang kini melanda dunia.
Penyiapan SDM yang terampil menjadi prioritas utama dalam ketahanan pangan. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, berkomitmen untuk membangun SDM pertanian yang berkualitas melalui agenda intelektual, termasuk SL.(hms)