KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Meski wilayahnya Kota Magelang hanya seluas 18,53 km persegi, bukan berarti terbebas dari bencana alam. Bahkan, kota dengan tiga kecamatan masuk dalam kategori rawan, karena padatnya perumahan dan pemukiman penduduk.
Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz menyadari hal itu. Karenanya dia mempersiapkan para tenaga pemadam kebakaran (Damkar), anggota perlindungan masyarakat (linmas) hingga relawan untuk membantu penanganan bencana di wilayahnya.
Menurut Aziz, potensi kerawanan bencana di Kota Magelang belum diperkuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Magelang, sehingga penanganan kebencanaan masih dibawah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan instansi terkait lainnya.
“Untuk mengantisipasi terjadinya bencana kita melibatkan petugas damkar, linmas, relawan juga yang siaga bencana,” katanya seusai memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana di halaman Kantor Pemadam Kebakaran Kota Magelang, Senin (8/11).
Menurutnya, Kota Magelang merupakan salah satu daerah yang belum memiliki BPBD. Lembaga ini dirasa perlu meskipun Kota Magelang tergolong kecil dibanding daerah di sekitarnya.
“Kota Magelang kan salah satu kota yang belum ada (BPBD). Kita pakai Damkar, ada juga relawan siaga bencana, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan lainnya. Armada Damkar juga masih cukup, selama ini kita malah dipakai untuk luar kota,” ujarnya.
Kota ini pun rawan terdampak bencana hydrometeorology yang belakang ini mulai mengancam sebagian wilayah di Jawa. Meski sejauh ini kondisi di Kota Magelang masih tergolong aman dari kebencanaan.
Dalam kesempatan tersebut, dia berpesan beberapa kejadian yang harus diantisipasi di antaranya, angin kencang, tanah longsor, kebakaran, dan juga banjir.
“Kita siap-siap membantu warga, semoga tidak ada (bencana), tapi harus siap 24 jam. Kota Magelang juga berpotensi, karena warga kita banyak juga yang tinggal di sempadan sungai, itu ada ancaman banjir, luapan sungai, dan lainnya,” terangnya didampingi Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono.
Melihat urgensinya, Pemkot Magelang pun menargetkan BPBD dapat terbentuk tahun 2022 mendatang. Hal ini sebagai upaya serius pemerintah mengantisipasi berbagai ancaman kebencanaan. (wid)