MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Sejak sebulan penayangan di bioskop tanah air, film Waktu Maghrib mampu meraih rekor cantik. Sebab, film kolaborasi karya Rapi Films dan Sky Media itu mampu puncaki box office dengan meraih 2 juta penonton pertama di tahun 2023.
Hal tersebut juga menjadikan Waktu Maghrib sebagai film Indonesia pertama yang mencapai angka penayangan fantastis tersebut.
Sineas asal Kota Magelang, Kautzar Dhali, mengungkapkan, film Waktu Maghrib adalah pengembangan adaptasi film pendek dari platform Youtube yang digarap oleh sutradara bernama Sidharta Tata.
Kata pemuda yang berkerja di industri kreatif, Noice ini, garapan film bergenre horor dan kekerasan tersebut sukses mengantarkan pembuat film dari Jogja itu sukses besar membius jutaan penikmat film Indonesia.
“Menarik ya, dari pengembangan ceritanya film Waktu Maghrib ini cukup relate (berhubungan) dengan suasana sore hari (maghrib) apalagi mengambil latar dari Solo Raya yang benar-benar match (cocok), dari semua segi dikemas baik oleh mas Tata,” katanya saat dihubungi wartawan magelangekspres.id, Sabtu, 11 Maret 2023.
Menurutnya, aspek kepercayaan, adat, nilai budaya hingga sisi sosial digambarkan secara proposional. Terlebih lagi, penggunaan aktor dari anak-anak menjadi salah satu nafas baru di kelas film horor.
“Lead karakternya di dominasi oleh anak-anak yang memang untuk film genre ini masih kurang, bahkan para pemainnya bukan dari tokoh besar, lokalitasnya bagus,” imbuhnya.
Meskipun karakteristik film ini membuat olahraga jantung, lanjut Dhali, representasi dari Waktu Maghrib masih dapat dikatakan menyenangkan dan mampu diterima oleh masyarakat.
“Tidak semengerikan itu dan masih bisa dinikmati oleh pecinta film horor, alurnya pun hampir sama dengan kebanyakan film horor namun Waktu Maghrib berhasil membangun mitos-mitos yang memang sering berkaitan dengan waktu pergantian hari,” tegasnya.
Waktu Maghrib sendiri adalah film yang dirilis pada tanggal 9 Februari 2023. Film tersebut menceritakan tentang mitos yang beredar dimana waktu surup (pergantian sore ke petang) dipercaya dapat mendatangkan makhluk gaib di sebuah desa.
Adi, Saman dan Ayu, seorang anak yang tinggal di lokasi itu tidak percaya dengan hal tersebut dan kerap bermain hingga petang. Rentetan kejadian mistis pun akhirnya mulai menimpa ketiga anak tersebut hingga berdampak kepada desa tersebut. (mg4)