KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Program ”Nglarisi Pasar Rakyat, PKL, dan UMKM” yang sudah berjalan sejak Agustus 2021 lalu, mulai dimodifikasi dan dikembangkan Pemkot Magelang. Kali ini, program gerakan sosial diwujudkan berupa ASN-Parcel UMKM. Program tersebut mewajibkan ASN untuk berbelanja parcel Natal dan tahun baru (Nataru) dari hasil produksi UMKM di Kota Magelang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Joko Budiyono mengatakan, sebagai bentuk keseriusan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran (SE) No 510.1/515/250 tentang Gerakan ASN-Parcel UMKM (Aku Seneng Nglarisi Produk UMKM). Di dalam SE tersebut bahkan turut dijelaskan 5 paket parcel beserta daftar harga mulai dari Rp60 ribu hingga Rp120 ribu.
“Program ini dilatarbelakangi komitmen pemerintah untuk memulihkan ekonomi masyarakat. Salah satunya, gerakan ASN berbelanja produk UMKM dengan sasaran usaha mikro dulu,” kata Joko, Kamis (23/12).
Joko menjelaskan, program ini menjadi kepedulian pemerintah terhadap nasib pelaku UMKM di masa pandemi Covid-19. Seluruh ASN yang ada di tiap organisasi perangkat daerah (OPD) hingga karyawan BUMD/BUMN diminta memesan produk UMKM, melalui program tersebut sebelum 30 Desember 2021.
“Kami juga menginstruksikan supaya kepala OPD dan direktur BUMD supaya memerintahkan kepada jajarannya menjalankan ASN-Parcel UMKM. Kemudian, hasilnya nanti akan kami monitoring melalui lampiran form pelaksanaan program,” tandasnya.
Joko menambahkan, program ini sesuai instruksi Pemprov Jawa Tengah dalam rangka membantu para pelaku usaha kecil yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Terlebih, kualitas barang di pasar rakyat juga tidak kalah dengan barang yang dijual di toko modern.
“Kualitas produk UMKM lokal kita sangat luar biasa. Tidak kalah dengan produk yang lebih mahal. Jadi, tidak ada alasan ASN untuk tidak beli produk di UMKM kita,” katanya.
Dia menilai, sejak diterapkan PPKM telah mempengaruhi pendapatan para pelaku usaha kecil. Mayoritas para pedagang mengalami penurunan pendapatan yang cukup besar.
“Dengan gerakan kompak dari ASN ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk melakukan hal yang sama. Di awali dari ASN dan karyawan BUMD, ke depan masyarakat bisa turut tertarik (belanja UMKM), sehingga bisa menambah pendapatan pelaku UMKM kita di tengah pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya. (wid)