MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Wasono menghimbau, warga menjauhi 7 km dari puncak Merapi.
“Warga diimbau menjauhi daerah bahaya berjarak 7 kilometer dari puncak Merapi. Sebagian wilayah Kabupaten Magelang terkena guyuran abu vulkanik. Tercatat, ada 39 desa di 10 wilayah kecamatan terdampak yakni, Sawangan Dukun, Candimulyo, Pakis, Tegalrejo, Tempuran, Kaliangkrik, Bandongan, Windusari, dan Mertoyudan,” ucap Edi Wasono.
Dalam erupsi Gunung Merapi kali ini, menyemburkan awan panas guguran (APG) ke arah Kali Bebeng atau Krasak dengan jarak luncur sejauh 7 Km dari puncak gunung.
Lebih lanjut, BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Guna mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, maka masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat diminta agar selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
BBPTKG menyebutkan, apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, awan panas guguran itu juga memicu abu vulkanik yang mengarah ke barat laut-utara. Petugas Pos Babadan, Yulianto, mengatakan Pos Babadan mulai terdampak abu vulkanik cukup tebal.
“Kalau APG-nya mengarah ke Barat Daya, ke Kali Bebeng dan Krasak. Tapi kalau abu vulkanik ke arah barat laut-utara. Karena faktor angin, ya,” jelas Yulianto. Pos Babadan saat ini sudah pasti terdampak APG, cukup tebal,” terang Yulianto.(cha)