MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Meski sudah memasuki era modern dengan berbagai kemajuan dan kecanggihan di setiap bidang kehidupan, mulai dari makanan, fashion, gaya hidup hingga peralatan rumah tangga.
Namun karena kekhasannya hingga saat ini makanan tradisional tetap digandrungi oleh masyarakat.
Terlebih makanan tradisional khas Jawa yang masih kental akan makna dibalik kenikmatan rasanya yang mampu memanjakan lidah penikmatnya. Lalu apa saja makna di setiap makanan khas Jawa khusunya kue khas Jawa itu, simak penjelasannya berikut ini.
5 Kue Khas Jawa Tengah
1. Klepon
Kue tradisional satu ini termasuk salah satu jajanan pasar yang hingga saat ini masih digunakan dalam suatu adat atau acara tertentu di Jawa. Biasanya kue ini disajikan pada acara pernikahan atau pengajian di Jawa. Dengan ciri khas warna hijau dan manisnya, kue khas Jawa ini ternyata memiliki arti tersendiri.
Kata klepon sendiri merupakan singkatan dari kanthi lelaku pesti ono, yang berarti apabila kita menjalani hidup dengan prihatin, pasti akan ada jalan keluar. Orang Jawa dahulu mengambil makna dari proses pembuatan kue klepon yang bisa dibilang tak mudah. Klepon ini melambangkan kesuburan dan kesederhanaan. Oleh sebab itu, kue tradisional ini kerap dihidangkan sebagai kudapan di acara tasyakuran.
2. Apem
Kue khas Jawa yang satu ini terbuat dari tepung beras, terigu, kelapa, gula jawa dan bahan lainnya. Makanan ini dikenal karena rasanya yang legit, selain rasanya yang legit ternyata ada kisah menarik di balik kue khas Jawa Tengah ini. Untuk pertama kalinya kue apem diperkenalkan oleh Ki Ageng Gribig sepulangnya dari ibadah haji.
Untuk diketahui, beliau adalah seorang pendakwah dan masih keturunan dari Prabu Brawijaya. Kata apem dipercaya berasal dari Bahasa Arab, yakni affuwan atau afwan yang berarti ampunan atau maaf. Karena orang Jawa dahulu kesulitan saat mengucapkan kata tersebut hingga akhirnya disebut apem. Makna kue khas Jawa Tengah ini yaitu sebagai simbol permohonan ampun kepada Yang Maha Kuas.
3. Kue Mendut
Kue Mendut merupakan salah satu kue khas Jawa Tengah tepatnya Temanggung. Sajian yang satu ini memiliki arti yang mendalam, kue ini terdiri dari warna hijau dan pink. Ternyata dua warna tersebut memiliki arti sepasang dalam artian dalam dunia ini semua diciptakan berpasang-pasangan seperti ada siang dan malam, ada perempuan ada laki-laki.
4. Serabi Solo
Terlihat dari namanya pasti sudah tahu kue khas Jawa Tengah ini berasal dari Solo. Meskipun untuk nama serabi ini juga terdapat di Kota Bandung, namun dengan serabi Solo tentunya memiliki perbedaan, mulai dari bahan-bahannya, cara pembuatan dan juga penyajiannya. Serabi Solo menggunakan tepung beras sedangkan serabi Bandung menggunakan tepung terigu.
5. Wajik
Makanan yang satu ini tentunya tidak asing lagi, karena kue khas Jawa Tengah tepatnya Magelang ini menyimpan makna yang mendalam dibalik kelegitan rasa dan teksturnya. Kue ini sering kali disajikan dalam acara pernikahan, dari teksturnya yang lengket ini melambangkan harapan agar pengantin selalu bersama hingga tua nanti. Selain itu drai proses pembuatan kue ini, mengandung makna supaya pengantin menjalani bahtera rumah tangga dengan penuh kesabaran. (mg1)