MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Dalam upaya mencegah penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia, Kementerian Pertanian RI mengajak seluruh jajarannya untuk turut andil berpartisipasi dalam penanggulangan penyebaran wabah PMK.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan salah satu bentuk penanganan PMK melalui pemberian obat dan vitamin kepada hewan yang terpapar PMK. Upaya lainnya adalah dengan melakukan vaksinasi sebagai pencegahan dini, serta melakukan desinfeksi kandang.
“Pemerintah langsung bergerak cepat dengan memberikan bantuan obat, antibiotik, dan vitamin. Meski angka kematian cukup rendah tidak membuat pemerintah menyepelekan PMK. Saya memerintahkan seluruh jajaran hingga tingkat daerah meningkatkan pengawasan”, ujar SYL.
Sejalan dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nusyamsi pun menyatakan, dalam pencegahan dan penanganan PMK perlu juga dilakukan sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat agar tidak panik dengan informasi yang simpang siur.
“Kewaspadaan dan kedisiplin kita semua memegang peranan penting dalam pencegahan penularan PMK ke tempat yang masih sehat. Seluruh SDM di bawah BPPSDMP wajib turut serta, terutama tenaga medik dan paramedik dalam menanggulangi wabah PMK”, papar Dedi.
Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa), Bambang Sudarmanto mengatakan, Polbangtan YoMa belum lama ini bekerjasama dengan instansi terkait dari Dinas Pertanian, Perikanan, dan Perkebunan Kabupaten Sleman, Polda DIY, TNI, PDHI Yogyakarta, dan Mahasiswa FKH UGM, melakukan Vaksinasi PMK di Kecamatan Cangkringan, Sleman, DIY.
Polbangtan YoMa menerjunkan 4 Medik veteriner, 4 Paramedik, dan 39 mahasiswa untuk membantu percepatan vaksinasi PMK dengan target terpenuhinya 3100 dosis vaksin PMK kepada ternak pada 2 sampai 4 Agustus 2022.
Bambang juga menyampaikan, agar seluruh relawan dan mahasiswa untuk tetap menerapkan SOP, bergerak cepat dan langsung ke lapangan membantu serta mendampingi masyarakat untuk menanggulangi wabah PMK.(hms)