TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Demi menyelamatkan lingkungan agar senantiasa bersih, indah dan sehat Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung mengajak kepada seluruh warga masyarakat untuk lebih bijak dalam mengolah sampah rumah tangga.
Kepala DPRKPLH Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana menyebut, merubah stigma serta kebiasaan dalam hal pengelolaan sampah sangat diperlukan secepat mungkin agar sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) setiap harinya dapat termanfaatkan sejak dari sumber rumah tangga, bahkan memiliki nilai ekonomis.
“Kami berharap masyarakat bisa lebih bijak dalam mengelola sampah rumah tangga. Tujuannya adalah agar bebas dari polusi yang membahayakan kita. Karena rata-rata volume sampah yang masuk ke TPA Sanggrahan, di Kecamatan Kranggan itu ada sekitar 120 ton setiap harinya,” pintanya, Selasa (2/8/2022).
Menurut Hendra, dalam tumpukan sampah rumah tangga setiap harinya selali ditemukan barang dari bahan yang sulit terurai seperti popok bayi, pembalut wanita, bekas makanan dan minuman dan lainnya.
Oleh karena itulah, dianjurkan untuk bisa memilah mana sampah yang organik dan non organik, kemudian seperti sampah popok bayi tadi hendaknya dibersihkan dulu sebelum dimasukan ke kantong sampah karena jika tidak, akan menimbulkan bau tak sedap dan menjadi polutan racun bagi lingkungan hidup.
“Dengan demikian, masyarakat semakin bijak mengolah sampah, karena masyarakat sebagai rumah tangga penghasil sampah, artinya bisa memilih dan memillah, sampah organik dan anorganik agar lebih efisien saat dibuang ke TPA, TPSD dan TPS3 R yang ada di wilayah pemukiman. Bisa juga dibuat beragam bentuk kerajinan bernilai ekonomis dengan sedikit sentuhan kreatifitas,” tegasnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah bekerjasama dengan beberapa SKPD termasuk pihak swasta dalam pemanfaatan sampah rumah tangga ini. Sebab permasalahan sampah merupakan tanggung jawab bersama.
Hendra juga berpesan kepada masyarakat Temanggung agar terlebih dahulu memilah sampah sebagai tugas bersama, jangan hanya bisa menciptakan sampah tanpa bisa mengelolanya dengan baik.
“Pemilahan sampah ini sangat bermanfaat. Yang organik ini bisa untuk pupuk dan anorganik bisa didaur ulang untuk kerajinan tangan yang nantinya memiliki nilai ekonomi guna menambah pendapatan keluarga,” tukasnya. (riz)