WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID – Sejumlah objek wisata di Wonosobo dievaluasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten. Pasalnya, saat libur Natal beberapa hari yang lalu masih ditemukan banyak kurang lengkapi protokol kesehatan, abaikan kerumunan serta belum gunakan aplikasi peduli lindungi.
“Ini dari hasil monitoring langsung kelapangan yang kita gelar, masih kita temukan beberapa objek wisata yang masih kurang lengkapi aturan prokesnya. Bahkan ada gagal mengatur kerumunan,” ungkap Kepala Disparbud Wonosobo, Agus Wibowo kemarin.
Menurutnya, Disparbud menilai sejumlah objek dan destinasi wisata yang ada itu sudah mulai abai terhadap protokol kesehatan (prokes) yang seharusnya tetap dijalankan. Misalnya, ada tempat untuk cuci tangan, tapi airnya tidak ada. Atau ada thermogun tapi itu tidak dijalankan, serta tidak mengatur jarak pengunjung.
Oleh karena itu, pihaknya lantas memanggil sejumlah pelaku usaha untuk membenahi hal tersebut. Utamanya dalam menerapkan protokol kesehatan. Sebab aturan penerapan prokes bagi tempat wisata adalah hal yang wajib dan tidak bisa diubah.
“Karena itu sudah ada di Instruksi Bupati (Inbup). Kalau itu tidak dijalankan, kita yang kena,” katanya.
Pihaknya meminta semau pelaku untuk sama-sama tetap bisa berjalan, menegakkan kembali masalah prokes yang ada. Sehingga wisatawan yang berkunjung juga akan lebih nyaman saat menikmati objek wisata di Kabupaten Wonosobo
“Kita minta jelang pergantian tahun baru bisa berjalan dengan baik. Wisatawan tetap datang, pelaku tetap bisa jualan, kita sendiri sudah nyaman,” katanya.
Berkaitan dengan upaya menghindari kerumunan dalam satu titik objek wisata, para pelaku wisata, termasuk biro wisata mesti melakukan pembatasan jumlah wisatawan yang harus masuk ke lokasi. Sehingga tidak terjadi penumpukan.
“Agar tidak terjadi penumpukan, maka tugas biro yang membawa wisatawan ini harus tahu, destinasi mana saja yang rekomendasi untuk dikunjungi. Dan kita kan punya Lima Dieng Baru, itu harus dikenalkan,” pungkasnya. (gus)