WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM – Angka kasus kematian akibat terpapar virus covid-19 yang tinggi menjadi perhatian dan kewaspadaan tersendiri dari masyarakat saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah bekerjasama dengan segenap elemen masyarakat untuk mencegah penularan termasuk soal pemulasaraan jenazah konfirmasi dengan cara penanganan yang benar dan aman.
“Sebagai antisipasi, pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah untuk penanganan jenazah pasien menular di pelayanan kesehatan, mencegah terjadinya transmisi/penularan penyakit jenazah ke petugas kamar jenazah, dan mencegah terjadinya penularan penyakit dari jenazah ke lingkungan atau pengunjung,” ungkap Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, saat menghadiri pelatihan pemulasaraan jenazah tingkat kabupaten, kemarin
Menurutnya, pelatihan tersebut mendesak dilakukan mengingat banyak ditemukan kasus penularan akibat perebutan dan pemulasaraan jenazah konfirmasi yang tidak tepat. Ia berharap jenazah terkonfirmasi covid-19, terutama dari warga isolasi mandiri di rumah, bisa dipulasara dengan benar, baik secara medis/protokol kesehatan maupun secara syariah, sehingga jenazah sudah ditangani dengan pemulasaraan yang benar secara agama dan aman secara medis. Harapannya tidak ada lagi kekhawatiran penularan melalui pemulasaraan jenazah.
“Kami berharap jenazah terkonfirmasi covid-19, terutama dari warga isolasi mandiri di rumah, bisa dipulasara dengan benar, baik secara medis/protokol kesehatan maupun secara Syariah. Sehingga, jenazah sudah dipulasara dengan benar secara agama dan aman secara medis,” harap Bupati.
Sementara itu melalui pesan singkat, Kasubag Bina Mental dan Spiritual Bagian Kesra Setda, Harjanto mengungkapkan, pelatihan pemulasaraan jenazah ini juga untuk memantapkan fungsi koordinasi penanganan jenazah terkonfirmasi covid-19 di wilayah kecamatan dan desa.
“Kita ingin mendorong terwujudnya optimalisasi koordinasi antara satuan tugas di berbagai tingkatan dengan tim pemulasaraan di tingkat desa, sehingga tidak terjadi lagi ada warga isolasi mandiri yang meninggal di bawa ke RSUD atau faskes yang lain,” katanya.
Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber dari MUI Kabupaten Wonosobo dan RSUD Setjonegoro, dengan peserta para Penyuluh Agama, Puskesmas, Kasi Kesos Kecamatan dan seluruh Kasi Kesos/Kaur Kesra se Kecamatan. (gus)