MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung terus melakukan langkah penanganan atas kerusakan yang menimpa DAM Sidomakmur sepanjang 40 meter yang terdapat di aliran Sungai Brangkongan Dusun Libak, Desa Mergowati, Kecamatan Kedu ini rusak akibat diterjang banjir bandang pada Jumat (20/05/2022) sore pukul 15.00 wib.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Toifur Hadi menjelaskan, pasca bencana tersebut, pihaknya dibantu oleh berbagai pihak, termasuk warga masyarakat telah mengambil langkah awal dengan pembuatan tanggul sementara berupa bronjong darurat.
“DAM Sidomakmur ini dibangun pada tahun 1972 dan pada tahun lalu telah mengalami kerusakan ringan. Namun akibat terjangan banjir bandang pada Jumat kemarin kini kondisinya rusak. Sebagai langkah penanganan darurat, BPBD dibantu warga di dua Desa, yakni Mergowati dan Karangtejo telah membuat tanggul darurat berupa bronjong berkawat,” jelasnya, kemarin.
Toifur menceritakan, sebelum bencana terjadi, BMKG memang telah memberikan peringatan akan terjadi hujan deras di wilayah Kabupaten Temanggung pada hari itu.
Dan benar saja, akibatnya derasnya intensitas hujan, debit air di Sungai Brangkongan meluap dan menyebabkan banjir aliran yang menerjang DAM tersebut.
Imbasnya, sekitar 135 hektare lahan pertanian milik warga di Desa Mergowati dan Karangtejo tidak bisa teraliri air yang selama ini menjadi andalan untuk keperluan irigasi.
“Akibat jebolnya DAM Sidomakmur, ratusan petani di dua desa tersebut tidak bisa lagi untuk sementara waktu menggarap lahan mereka. Hal ini karena selama ini mereka mengandalkan aliran air dari DAM itu untuk keperluan irigasi,” bebernya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun pihak BPBD Kabupaten Temanggung menafsir, kerugian material yang diderita akibat bencana ini mencapai Rp 2,3 miliyar. (riz)