WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) belum bisa menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di SD dan SMP pada awal semester genap ini. Hal tersebut lantaran capaian vaksinasi lansia dosis kedua di Wonosobo baru mencapai 40 lebih.
“Belum bisa menjalankan PTM secara penuh, sebab capain vaksin dosis dua untuk lansia di Wonosobo masih rendah,” ungkap Sekretaris Disdikpora Kabupaten Wonosobo, Slamet Faizi kemarin di kantornya.
Menurutnya, pemerintah kembali menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri terbaru untuk mengatur pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Dikebijakan tersebut ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini merupakan penyesuaian SKB tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
“Jika merujuk pada SKB terbaru tersebut, ada beberapa pertimbangan untuk menentukan PTM tahun ini. Diantaranya status level kasus Covid-19, capaian vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan serta vaksinasi lansia,” terangnya.
Berpaling ke Kabupaten Wonosobo, status level kasus Covid-19 sudah berada di level 2 serta capaian vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah berada diangka 96 persen. Namun capaian vaksinasi dosis kedua lansia di baru mencapai 44 persen. Meski sudah ada upaya dari pemkab untuk mengejar capaian vaksin dosis dua itu.
“Dengan pertimbangan itu maka Wonosobo belum menerapkan PTM 100 persen. Sambil menunggu capaian vaksinasi lansia mencapai 50 persen lebih, kita melakukan PTM 50 persen,” imbuhnya.
Sementara itu, berkaitan dengan pelaksanaan teknis PTM 50 persen ini, dilaksanakan setiap hari pada jam sekolah. Untuk jumlah peserta didik hanya 50 persen dari kapasitas ruang kelas dengan lama belajar paling banyak 6 jam pelajaran per hari.
“Sudah kita sesuaikan, dan kita terbitkan panduan atau SOP, jadi kita buat shift, 50 persen siswa masuk pagi selama 2 jam pelajaran. Kemudian kita beri jeda 1 jam pelajaran dan dilanjutkan 50 persen siswa lainnya selama 2 jam pelajaran,” ujarnya.
Meski PTM terbatas setiap hari dilakukan dengan kapasitas 50 persen, sekolah mewajibkan semua pendidik dan sisiwa menerapkan protokol kesehatan secara ketat, serta kantin sekolah bekum boleh dibuka. Bahan kedepan sedang sekolah akan memakai aplikasi Peduli Lindungan.
“Dalam waktu dekat kita juga akan memakai aplikasi Peduli Lindungi di seluruh sekolah di Wonosobo,” tutupnya (gus).