WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID – Satu unit rumah di Desa Igirmranak Kejajar Wonosobo menjadi arang, setelah dilalap si jago merah pada Sabtu 4 Maret 2023. Api diduga berasal dari konsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
“Rumah milik Hartanto Pardi (50) yang terbakar. Kondisi rumah rusak berat, tidak bisa dipakai, tidak ada korban jiwa,” ungkap Sekretaris BPBD Wonosobo, Bambang Triyono.
Menurutnya, kronologis kejadian berawal saat pemilik rumah pulang narik ojek lalu keluar untuk beli tembakau dan makanan. Tiba-tiba melihat api sudah besar di rumahnya. Api cepat membesar dan menghanguskan seluruh rumah semi permanen.
“Saat korban pulang membeli makanan dan rokok lintingan, dia kaget saat masuk rumah api sudah besar dan menjalar ke seluruh ruangan di rumahnya. Kemudian berteriak minta bantuan warga setempat untuk memadamkan,” ucapnya.
Namun kondisi Desa Igirmranak yang jauh dari sumber mata air menyulitkan proses pemadaman api. Sebagaimana diketahui posisi Desa Igirmranak berada di atas bukit. Terpaan angin besar juga berdampak pada kobaran api yang semakin membesar.
“Api berhasil dikendalikan hingga tidak menjalar ke rumah yang lain. Kemungkinan penyebab kebakaran berasal dari dari arus pendek listrik,” katanya.
Tim Damkar BPBD Wonosobo bersama dengan relawan yang datang ke lokasi kejadian hanya melakukan pendinginan, karena api sudah berhasil dikendalikan warga. Sedangkan untuk pemilik rumah sementara waktu diungsikan ke rumah saudara terdekat.
“Kami sudah lakukan pemetaan terhadap kondisi rumah yang terbakar dan juga pendataan kebutuhan bagi korban. Selanjutnya akan dikoordinasikan dengan pemerintah desa, kecamatan dan OPD terkait,” katanya.
Pihaknya berharap kepada warga Kejajar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran, sebab kondisi permukiman di kecamatan tersebut sangat padat dan saling bergerombol, sehingga potensi sekecil apapun terhadap bahaya kebakaran harus dihindari.
“Secara rutin lihat kondisi rumah, terutama kelistrikan dan juga tungku api, kalau masih menggunakan tungku, pastikan sebelum keluar rumah atau akan tidur, kondisinya aman,” ujarnya.
Selain itu kepada pemerintah desa untuk menyiapkan sistem kampung anti kebakaran dengan menyiapkan sumber daya manusia di desa yang paham dan mengerti tata cara memadamkan api dengan dengan benar saat kebakaran, dan mitigasi serta literasi terhadap kebencanaan. (gus)