TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Petani di Temanggung semakin bersenyum, sebab dalam beberapa bulan sejak awal panen harga jual gabah kering panen (GKP) terus mengalami kenaikan.
Meski kenaikan harga gabah ini berimbas langsung pada kenaikan harga jual beras di sejumlah pasar tradisional di Temanggung.
Rohmat Fauzan (41) salah satu petani di Kecamatan Temanggung menuturkan, harga jual GKP jauh lebih baik dibandingkan dengan harga jual pada tahun 2022 lalu.
Saat ini harga jual GKP bisa mencapai Rp6.300 per kilogram.
Bahkan katanya, harga jual untuk GKP jauh lebih baik yakni mencapai Rp6.900 per kilogram.
Harga jual gabah ini mengalami kenaikan dibanding di awal panen tahun ini dan panen tahun 2022 lalu.
“Kalau dibandingkan dengan panen tahun lalu jauh lebih baik, di waktu yang sama harganya selisih antara Rp900 sampai Rp11.00 per kilogram, sedang di awal panen tahun ini harganya berkisar Rp 5.400 per kilogram, Alhamdulillah naiknya cukup banyak,” katanya.
Harga jual gabah baik basah maupun kering memang mengalami kenaikan, hanya saja panen tahun ini tidak sebaik tahun sebelumnya.
Kemungkinan tutur Fauzan, menurunnya panen tahun ini karena sering terjadi cuaca ekstrim, sehingga tidak sedikit tanaman padi yang ambruk dan terserang hama.
“Kalau tahun kemarin bisa dapat 5 kuintal gabah misalnya, tahun ini paling banyak hanya kisaran 3-4 kuintal saja,” tuturnya.
Ernawati (38) petani lainnya menuturkan hal yang sama. Cuaca ekstrem yang terjadi selama beberapa pekan ini membuat proses pengeringan gabah menjadi terhambat.
“Alhamdulillah harga jualnya bagus, saya lebih memilih dijual beras karena harganya lebih baik yakni antara Rp9.500 sampai Rp11.000 per kilogram tergantung kualitasnya,” tuturnya.
Terpisah salah satu pedagang beras di pasar Temanggung, Ikawati menuturkan, dalam waktu kurang lebih dua bulan terakhir ini harga beras terus mengalami kenaikan, mulai naik dari Rp200 per kilogram hingga saat ini naik Rp500 per kilogram.
“Kalau harga memang tergantung kualitasnya, mulai dari medium premium hingga yang beras kemasan dengan kualitas baik, tapi rata-rata mengalami kenaikan sampai Rp500 per kilogram,” tuturnya.
Ia menambahkan, meskipun mengalami kenaikan harga, namun kebutuhan akan beras tetap stabil, apalagi saat ini sebagian masyarakat di Temanggung sedang banyak hajatan.
“Tidak mempengaruhi permintaan dan penjualan, mungkin karena beras merupakan kebutuhan pokok yang wajib ada,” katanya. (set)