MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Harga sejumlah bahan pokok pasca perayaan Idul Fitri 1442 H mengalami kenaikan. Kenaikan ini ditengarai karena permintaan yang cukup tinggi.
“Sekarang ada program keluarga harapan (PKH), dari program itu kemudian permintaan cukup tinggi sehingga harganya naik,” ungkap Halimah salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, Kamis (3/6).
Ia menyebutkan, harga sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di antaranya minyak goreng curah yang naik dari Rp14.000 menjadi Rp15.000, bahkan beberapa waktu lalu harganya tembus Rp15.500.
Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng ini selain dipicu karena adanya permintaan dari PKH, juga karena sawit sebagai bahan dasar pembuatan minyak goreng sedang tidak bagus.
“Informasi dari distributornya seperti itu, harga sawit naik karena panen kurang bagus,” ujarnya.
Tidak hanya harga minyak goreng curah saja, minyak goreng kemasan juga mengalami kenaikan yang cukup banyak. Rata-rata kenaikan antara Rp20.000 hingga Rp30.000 per karton tergantung mereknya dan kualitas nya.
Selain minyak goreng, harga telur ayam ras juga mengalami kenaikan, saat ini per kilogram Rp24.000, padahal saat menjelang Idul Fitri hingga sepekan setelah Idul Fitri harganya hanya Rp23.000 per kilogram.
“Harga kebutuhan pokok saat ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, biasanya kalau habis Lebaran mulai turun sekarang justru naik,” tambah Yunita pedagang lainnya.
Sampai saat ini belum ada harga kebutuhan pokok yang turun, rata-rata masih bertahan tinggi. Seperti harga beras antara Rp9.000 hingga Rp14.000, tergantung jenis dan kualitas beras.
“Harga beras ini yang masih stabil, tapi stabilnya tinggi,” katanya.
Ia berharap, dalam beberapa pekan kedepan harga bahan pokok bisa kembali normal, sehingga tingkat penjualan bisa kembali membaik.
“Kalau harganya mahal seperti saat ini penjualan sepi, tapi kalau harganya bisa normal kembali permintaan naik,” harapnya. (set)