By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
magelangekspres.commagelangekspres.com
Notification Show More
Latest News
Potret Koperasi di Wonosobo
234 Koperasi di Wonosobo Omzetnya Hampir Menyentuh Rp1 Triliun
WONOSOBO EKSPRES
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
KOTA MAGELANG
Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
Ini Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
KABUPATEN MAGELANG
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
PURWOREJO EKSPRES
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Lifestyle
Aa
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Redaksi
Reading: Hasil DPRD Menyapa, Kampung Organik dan Bank Sampah Harus Dibangkitkan Lagi di Kota Magelang
Share
Aa
magelangekspres.commagelangekspres.com
Search
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Lifestyle
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
magelangekspres.com > Blog > KOTA MAGELANG > Hasil DPRD Menyapa, Kampung Organik dan Bank Sampah Harus Dibangkitkan Lagi di Kota Magelang
DPRD Kota Magelang Menyapa
KOTA MAGELANG

Hasil DPRD Menyapa, Kampung Organik dan Bank Sampah Harus Dibangkitkan Lagi di Kota Magelang

Magelang Ekspres
Last updated: 2023/03/10 at 4:50 PM
Magelang Ekspres Published 10/03/2023
Share
Komisi C DPRD Kota Magelang melakukan agenda rutin DPRD Menyapa terkait Pengawasan terhadap Persampahan di Kelurahan Jurangombo Utara, Rabu, 8 Maret 2023. (foto : larasati putri/magelang ekspres)
SHARE

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Permasalahan sampah di Kota Magelang bak menjadi buah bibir yang tidak pernah usai. Ditambah sempitnya lahan kota yang hanya seluas 18,53 kilometer persegi sehingga peluang kecil bisa memiliki penampungan sampah mandiri yang representatif.

Oleh karena itu, dibutuhkan peran serta kerja sama dari seluruh komponen, khususnya masyarakat untuk membantu pemerintah mereduksi volume sampah di tempat pengelolaan sampah akhir (TPSA) satu-satunya di Banyuurip, Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

Anggota Komisi C DPRD Kota Magelang, Muh Harjadi saat melakukan agenda rutin DPRD Menyapa tentang Pengawasan dalam Persampahan, Rabu, 8 Maret 2023 menjelaskan bahwa masalah sampah menjadi krusial di wilayah ini. Apalagi, kondisi TPSA Kota Magelang di Banyuurip sudah overload sejak tahun 2017 silam.

“Untuk itu, kalau kita belum bisa bicara masalah di hilir, mari kita kurangi masalah sampah dari hulu,” kata Muh Harjadi, Jumat, 10 Maret 2023.

Menurut dia, adanya kegiatan DPRD Menyapa di Jurangombo Utara, Magelang Selatan ini juga salah satu antensinya, untuk melihat perkembangan proyek tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Bojong, yang lokasinya tidak berada jauh dari Jurangombo Utara.

Ia menilai perlunya kekompakan antara pemerintah dan masyarakat, untuk menanggulangi masalah sampah, dengan cara mengakselerasi pembangunan TPST Bojong. Apalagi, pengerjaan TPST Bojong sendiri sudah dilakukan sejak tahun 2018 lalu, namun hingga kini belum dapat difungsikan.

“Hasil diskusi di sela DPRD Menyapa, di Jurangombo Utara, memang salah satu isu yang dibahas adalah TPST Bojong. Tapi ada juga bahasan lain, yang tak kalah penting, yaitu semangat bersama-sama mengurangi volume sampah dari tatanan keluarga. Menurut saya, ini adalah langkah yang tepat untuk mengantisipasi TPA Banyuurip yang sudah overload,” imbuhnya.

Dia berharap, masyarakat Kota Magelang mulai menambah gerakan positif melakukan 3R mulai dari kalangan rumah tangga. Menurutnya, 3R atau reuse, reduce, dan recycle masih cukup seksi bila dijadikan strategi mengurangi volume sampah di TPA Banyuurip.

“Langkah itu dapat dimulai dengan 3R sejak dini. Apa saja itu, antara lain memilah sampah mandiri dari rumah, memanfaatkan hasil limbah yang bisa diolah untuk dijadikan kompos, mengencerkan budidaya maggot untuk menghabiskan sampah organik, bank sampah, dan lain sebagainya,” lanjutnya.

Harjadi menuturkan, kapasitas bank sampah dan kampung organik yang terdapat di hampir semua RW di Kota Magelang sangat optimal untuk mengurangi volume sampah. Tidak hanya itu, bahkan keberadaan bank sampah dan kampung organik juga memberikan manfaat bagi perkembangan ekonomi masyarakat.

“Karena sampah bisa dijadikan rupiah, sehingga selain sampah terkurangi, efektivitas dari bank sampah dan kampung organik ini juga untuk memberikan asas kebermanfaatan bagi masyarakat,” ujarnya.

Ditambahkan oleh Anggota Komisi C DPRD Kota Magelang lainnya HIR Jatmiko bahwa persampahan di wilayah ini memerlukan perhatian yang intensif. Dirinya juga meminta agar TPST Bojong segera dibenahi dan aktif digunakan untuk mengolah limbah organik.

“Harapannya semoga regulasi dan pengelolaan sampah lebih diperhatikan lagi, sudah bertahun-tahun sampah menjadi permasalahan yang belum juga usai karena lahan yang terbatas,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno meminta Pemkot Magelang untuk segera membuat regulasi tentang pengurangan volume sampah. Sebab, pengentasan masalah sampah diperlukan upaya dua sisi, selain dari masyarakat, juga dari unsur pemerintahan.

“Perlu adanya regulasi khusus menangani masalah dari hulu ke hilir di Kota Magelang,” tandasnya.

Ia menilai, kesadaran masyarakat Kota Magelang melakukan pemilahan sampah sudah cukup tinggi. Hal ini karena program-program pemerintahan terdahulu yang menitikberatkan masalah penanganan sampah dari tingkat keluarga berupa kampung organik dan bank sampah yang sangat efektif.

“Seharusnya program-program yang sudah berjalan lama ini dimodifikasi, dikembangkan, sehingga adaptif dan efektif. Tidak saja berupa gerakan moral, tapi juga diwujudkan melalui regulasi resmi Pemkot Magelang,” tandasnya.

Ia menjelaskan, program seperti Bank Sampah dan Kampung Organik yang sudah menjamur di tiap RT dan RW di Kota Magelang, seharusnya konsisten mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Bentuk apresiasi itu, lanjutnya, tidak melulu bersifat lomba, namun lebih pada inspirasi agar warga saling berlomba peduli terhadap lingkungan.

“Sudah sepatutnya ada kepedulian terhadap aktivis peduli sampah. Regulasi ini menurut saya yang paling realistis untuk mengapresiasi gerakan mereka selama ini,” ujarnya.

Dari hasil pengamatannya, Kota Magelang masih didominasi sampah anorganik. Karenanya, melalui strategi Bank Sampah dan Kampung Organik, satu per satu persoalan sampah bisa terurai.

“Sampah anorganik ini bisa dikreasikan, misalnya menjadi kerajinan, yang bernilai jual. Ditambah kita sekarang punya IKM Center, sehingga barang-barang bekas sampah yang diubah menjadi bernilai jual itu bisa dipasarkan di IKM Center. Dua keuntungan kita dapatkan sekaligus, yaitu pengurangan volume sampah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (mg4/adv)

You Might Also Like

Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak

Tim Paduan Suara SMP Mutual Juara 3 Mars Koperasi Kota Magelang

353 TPS di Kota Magelang Siap Melayani 714 Difabel dalam Pemilu 2024

TPST di Bojong Belum Jadi, TPSA Banyuurip Dipaksa Tampung 70 Ton Sampah Setiap Hari

Dikritik Anggota DPRD Kota Magelang, Pameran Lingkungan Hidup di Alun-alun Tinggalkan Kotoran Sampah

TAGGED: 3R, Bank Sampah, Banyuurip, DPRD Kota Magelang, DPRD Menyapa, Kampung Organik, Masalah Sampah, Overload, Reduksi Sampah, RW se-Kota Magelang, TPSA Kota Magelang, TPST Bojong
Magelang Ekspres 10/03/2023
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
Popular News
Kompetisi Matematika Tingkat Dunia Bakal Digelar, Ada yang Unik
Pendidikan

Kompetisi Matematika Tingkat Dunia Bakal Digelar, Ada yang Unik

Magelang Ekspres Magelang Ekspres 26/01/2022
Adelin Lis, Buronan Terdipana Kasus Pembalakan Liar Akhirnya Tiba Di Indonesia
Paguyuban PPN Kabupaten Magelang Sumbang Nakes 650 Kg Telur
5 Produk Xiaomi wajib beli di momen Hari Kartini
Kota Magelang Layak Miliki Wisata Kota Tua, Walikota : Kaya Bangunan Bersejarah dan Budaya
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

© Magelang Ekspres Online. Hak Cipta 2018

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?