TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Operasi Patuh Candi 2021 digelar dengan cara yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Operasi Patuh Candi digelar dengan lebih preventif dan simpati.
“Sangat berbeda dengan operasi tahun-tahun sebelumnya yang digelar dengan orientasi pada pelanggaran lalu lintas, tahun ini ada dua poin yakni dengan preemtif dan simpati,” kata Kasat Lantas Polres Temanggung AKP Muhammad Fadlan usai memimpin operasi patuh candi di Jalan Suwandi Suwardi atau di Depan kantor Satlantas Polres Temanggung Selasa (21/9).
Apalagi kata Fadlan, tanggal 22 September 2021 ini adalah hari ulang tahun Satuan Lalu Lintas ke-66, sehingga kegiatan operasi patuh candi dengan cara yang sangat humanis kepada masyarakat.
“Besok (hari ini _red) adalah HUT Satlantas yang ke-66, pada operasi patuh candi kali ini kami bagikan sebanyak 66 coklat dan 66 bunga mawar, sebagai tanda peringatan HUT Satlantas ke-66,” terangnya.
Ia menjelaskan, Operasi Patuh Candi sendiri dilaksanakan mulai tanggal 20 September sampai dengan 3 Oktober mendatang. Selama rentang waktu ini operasi akan digelar dengan cara-cara yang humanis dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dan disiplin berlalu lintas.
“Sebelumnya kami juga sudah melakukan beberapa kegiatan dalam rangka HUT Satlantas ke-66, anjangsana ke mantan anggota Polri, bakti sosial. Dan Sabtu (18/9) kami lakukan vaksinasi Covid-19 kepada 327 masyarakat di Temanggung,” jelasnya.
Ia mengakui, sejauh ini anggota Polri khususnya anggota Satlantas mempunyai citra yang buruk di masyarakat. Oleh karena itu pihaknya berusaha semaksimal mungkin agar citra anggota Polri di masyarakat semakin bagus dan semakin dekat dengan masyarakat.
“Selama ini image anggota cukup buruk di masyaratakat ada yang pungli, ada yang dimintai uang dan bukan ditilang, saya sebagai Kasatlantas akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengendalikan prilaku anggota di lapangan,” tegasnya.
Apalagi lanjut Kasatlantas, dalam kurun waktu dua tahun terkahir ini, masyarakat masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Sebagian besar masyarakat merasakan dampak yang sama yakni menurunnya perekonomian.
“Masyarakat saat ini dalam kondisi ekonomi yang menurun, operasi dilaksanakan tindakan yang sehumasin mungkin mengendalikan masyarakat dan meringankan beban masyarakat. Jangan sampai melakukan tindakan tidakkan yang tidak terpuji sehingga masyarakat menjadi tidak suka polri khususnya anggota lantas,” kata Fadlan.
Ia menambahkan, operasi akan dilakukan sesuai dengan prosedur yakni dengan menjaga hak asasi manusia dan membuat masyarakat merasa masyarakat terlindungi dan terayomi.
Sementara itu Claudia Marisa Arnitalia salah satu pengendara menuturkan, selama ini operasi lalu lintas selalu dilakukan dengan penilangan, terutama kepada pengendara yang melanggar.
Menurutnya, langkah tersebut memang tepat dan harus dilakukan oleh anggota Polri, namun akan lebih baik lagi jika operasi dilakukan dengan cara-cara yang lebih lembut agar masyarakat lebih simpatik.
“Seperti kali ini, saya dapat coklat, jika operasi dilakukan seperti in masyarakat akan lebih merasa terayomi dan terlindungi,” tuturnya. (adv/set)