MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Sebab, selama bulan Ramadan ini, dagangan para pelaku UMKM terutama di sekitar area kompleks Borobudur ini laris manis. Para pembeli jajanan ini biasanya untuk makanan buka puasa.
Lilis Susanti, salah satu pedagang jajanan di kawasan luar Candi Borobudur mengaku, selama bulan Ramadan, omset hariannya bertambah dua kali lipat.
“Borobudur itu kan jadi tempat ikoniknya Magelang, Jawa Tengah, bahkan nasional. Di sini juga terkenal makanan khasnya. Kalau musim Ramadan seperti ini, biasanya ramai pembeli jajanan pasar atau takjil,” kata Lilis Susanti, saat ditemui di lapaknya, Kamis, 5 April 2023.
Menurut Lilis, bulan Ramadan memang menjadi suatu keuntungan bagi para pelaku UMKM seperti dirinya untuk meningkatkan pendapatan.
Beberapa faktornya yaitu seperti pengunjung wisatawan yang mulai banyak di sekitar Borobudur. Ditambah daya beli masyarakat saat bulan Ramadan juga tinggi.
Perempuan berusia 42 tahun ini mengaku, mendapatkan hikmah dari bulan suci Ramadan. Pasalnya, Lilis mampu meningkatkan penjualan dan keuntungan yang didapat dari jualan produk UMKM itu sampai dengan 300 persen.
“Alhamdulillah mendapat berkah dari bulan Ramadan ini. Kalau di bulan Ramadan ini bisa omsetnya bisa 200 persen, kalau jualannya bisa 300 persen atau tiga kali lipat dari hari biasa,” kata Lilis Susanti.
Lilis menjual aneka makanan jajanan seperti sempol tengiri, tempura, dan lain sebagainya. Pada bulan Ramadan ini Lilis bisa menjual 400-500 tusuk per hari.
“Kalau hari biasa, paling banyak 150 tusuk. Memang bulan Ramadan menjadi berkah bagi pelaku UMKM di Borobudur, seperti saya,” terangnya.
Peningkatan penjualan ini juga karena salah satu kebiasaan masyarakat di sekitar Candi Borobudur ketika bulan Ramadan yang identik dengan ngabuburit.
“Saya selama bulan Ramadan jualan itu buka jam 14.30 dan habis itu seringnya sebelum Maghrib. Sangat berbeda ketika bukan bulan Ramadan, saya buka jam 15.00 dan nunggu habis sekitar pukul 21.00-22.00,” tambah Lilis Susanti.
Meningkatnya jumlah pendapatan serta pengunjung di kawasan Candi Borobudur ini diperkirakan akan terus melonjak. Puncaknya pada H-1 Idul Fitri.
Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa setelah hari raya Idul Fitri akan banyak pengunjung. Ini karena pada momen hari raya masyarakat mendapatkan libur panjang.
Kesempatan ini sangat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM di kawasan Borobudur. Salah satunya dengan cara memasok bahan-bahan serta barang yang lebih banyak.
“Harapan saya bahwa peningkatan pengunjung baik yang berwisata atau hanya sekedar mencari makanan ini bukan hanya ketika bulan Ramadan saja, tapi juga setelah Ramadan akan terus sama bahkan meningkat,” ujar Lilis Susanti. (mg6)