TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah berusaha menguak tabir di Situs Liyangan Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo. Kali ini sungai di atas situs peninggalan Mataram Kuno ini menjadi bahan studi.
Kapokja Pemugaran BPCB Provinsi Jawa Tengah Eri Budiarto mengatakan, studi yang dilakukannya adalah teknis pelurusan sungai.
Ia menyebutkan, pada studi ini BPCB melibatkan ahli geologi dan juga ahli sumber daya air, dengan harapan bisa menguak sejarah sungai di sekitaran lokasi peninggalan Mataram Kuno ini.
“Kami libatkan semua ahli, mulai dari geologi hingga ahli di bidang sungai,” terangnya, Kamis (11/11).
Dikatakan, namanya memang pelurusan sungai tetapi bukan berarti akan meluruskan sungai, cuma mengecek aliran sungai yang menerjang ke Situs Liyangan.
“Studi ini untuk mengetahui apakah sungai asli atau karena hujan yang cukup deras akhirnya membentuk aliran,” katanya.
Oleh karena itu, katanya diadakan pengecekan dengan melakukan scan aliran sungai dari atas sampai ke tempuran bawah di sekitar situs.
“Setelah pendataan di lapangan selesai nanti akan kami olah untuk mendapatkan hasilnya, tetapi dari pengamatan lapangan kemarin ada beberapa yang mungin dipindahkan aliran ada yang tidak,” katanya.
Menurut dia bagi yang tidak bisa dipindahkan nanti akan diperkuat dengan talud tradisional, yaitu bukan talud yang menggunakan beton cor untuk menyelaraskan dengan kondisi lingkungan kawasan situs.
Studi teknis pelurusan sungai ini dimulai awal pekan ini dan akan berlangsung selama 12 hari. “Hari ini masih berlangsung studi di lapangan, namun karena hampir seharian hujan aktivitas berhenti dan besok pagi kami akan melanjutkan lagi, tinggal sekitar 200 meter yang belum dilakukan scan,” katanya. (set)