Ngopi Bareng Pak Wali, Ajang Komunikasi Interaktif dengan Para RT dan RW

oleh
Salah satu ketua RT, Yefta memberikan usulan kepada Pemerintah Kota Magelang melalui kegiatan Ngopi Ageng Bareng Pak Wali. (foto : larasati putri/magelang ekspres)
Salah satu ketua RT, Yefta memberikan usulan kepada Pemerintah Kota Magelang melalui kegiatan Ngopi Ageng Bareng Pak Wali. (foto : larasati putri/magelang ekspres)
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Salah satu program unggulan dari kepemimpinan Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz dan Wakil Walikota Magelang, KH Mansyur, Ngobrol Pintar (Ngopi) Ageng Bareng Pak Wali kembali dilaksanakan untuk menjaring aspirasi dari akar rumput yaitu para RT dan RW.

Bertempat di GOR Samapta, Sanden, Kota Magelang, dr Aziz mengajak seluruh RT dan RW se-Kota Magelang untuk menyalurkan pertanyaan, masukan hingga kritik terkait keberjalanan program-program pemerintah hingga kini.

“Makanya kami perlu peran serta dengan para RT dan RW semua untuk memberikan masukan kepada kami, agar kami semakin bisa berbenah,” ujar dr Aziz kepada wartawan, Senin, 17 April 2023.

Aziz juga menegaskan apabila masyarakat menemui berbagai permasalahan yang ada, ia meminta agar para RT dan RW bisa sigap untuk melaporkan kepada lurah, camat ataupun langsung menghubungi dirinya.

“Masyarakat bisa langsung melapor kepada atau mengikuti struktur hierarki yang paling dekat, setelah itu saya akan langsung menyerahkan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) yang punya kewenangan terkait agar dapat menindaklanjuti,” tegasnya.

Pada sesi tanya jawab dengan pemimpin daerah tersebut, salah satu ketua RW di Kelurahan Wates meminta Pemkot Magelang untuk memberikan izin usaha kepada Sembilan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di wilayahnya.

“Kalau memang PKL tersebut tidak di shelter yang sudah ditetapkan memang izin tidak keluar karena ini sudah ada peraturan daerah (Perda), jika memang berjualan ini sifatnya sementara,” jawabnya.

Dirinya juga berencana akan menambah sejumlah shelter di Kota Magelang agar mampu menampung seluruh PKL yang belum memiliki tempat berjualan khusus.

Selain itu, salah satu tokoh dari RW 5 Kelurahan Magersari, mengusulkan kepada pihak pemerintah melalui program Rodanya Mas Bagia.

Dia meminta agar diberikan keleluasaan membangun balai kampung secara mandiri dengan para warganya tanpa campur tangan pihak ketiga atau rekanan.

“Kembali ke esensi dari program itu, memang 40 persen kegiatan ini harus dari masyarakat karena Rodanya Mas Bagia berfokus kepada pembangunan manusianya. Syukur-syukur besok warga bisa guyub rukun punya CV sendiri,” jabarnya.

Aziz berharap, dengan rutin program Ngopi Bareng Ageng Pak Wali bersama 1391 RT dan 192 RW tersebut bisa dijadikan ajang komunikasi yang interaktif dan solutif. (mg4)

No More Posts Available.

No more pages to load.