MAGELAGEKSPRES.COM, WONOSOBO– Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM), mendistribusikan tak kurang dari 2004 liter minyak goreng bersubsidi untuk para pelaku UMKM dan ibu rumah tangga, berbarengan dengan gelar Operasi Pasar (OP) di Kantor Kecamatan Garung pada Kamis (06/1/2022).
Kepala Bidang Perdagangan Disdagkop UKM Kabupaten Wonosobo, Eni mengatakan operasi pasar (OP) tersebut menjadi wujud dari kehadiran pemerintah dalam upaya menekan harga jual minyak goreng yang tinggi. Sehingga, mampu membantu pelaku UMKM dan para ibu rumah tangga melakukan aktivitas ekonominya.
“Kami menerima banyak keluhan masyarakat dari adanya lonjakan harga minyak goreng tersebut, sejak momentum Hari Raya Natal dan menjelang perayaan Tahun Baru hingga sekarang,” katanya.
Menurut Eni lonjakan harga diakibatkan oleh adanya pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) dan pihak produsen yang menjual minyak goreng ke luar negeri, sehingga stok di pasaran banyak berkurang.
“Selain itu juga banyak masyarakat yang memiliki hajatan sehingga kebutuhan akan komoditas strategis ini meningkat pesat,” tuturnya.
Eni juga mengatakan kenaikan harga minyak goreng tersebut tidak hanya terjadi di Wonosobo, tapi terjadi di seluruh Indonesia. Subsidi ini menyasar masyarakat yang membutuhkan, tidak kepada penjual, sehingga dibatasi 1 orang maksimal 2 liter dengan HET sebesar Rp14.000 per liternya.
“Apabila pemerintah pusat terus mendistribusikan minyak goreng subsidi, saya meyakini hal itu akan efektif untuk dapat menstabilkan harga,” tandasnya.
Terkait Operasi Pasar Minyak Goreng, pihaknya juga mengaku melakukan monitoring harga di pasar-pasar terutama di Garung, Kertek, dan Sukoharjo dengan fokus tujuan untuk memantau serta menjadi bahan evaluasi untuk menentukan solusi yang tepat.
“Minyak kemasan tidak begitu mahal, namun minyak curah mencapai Rp19.000, Disdagkop UKM mendapat jatah hanya 2004 liter minyak goreng dari pemerintah pusat,” tandas Eni.
Sementara, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar yang turut memantau operasi pasar juga menyampaikan harapan dan pemikiran ke depan, perlu adanya inovasi-inovasi terbaik dalam upaya menghemat minyak goreng.
“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat, bersama kita antisipasi kondisi seperti ini sehingga aktivitas pelaku ekonomi UMKM mampu bertahan menjadikan ekonomi kita lebih baik lagi,” pungkasnya. (gus)