TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan setempat menggandeng seluruh elemen pelaku di Pasar Legi Parakan menggelar kerja bakti massal pada Jumat (22/7/2022) pagi.
Dengan mengusung tema “Joker Manteb” yang memiliki arti Jogo Kebersihan, Keamanan, dan Ketertiban, kegiatan tersebut melibatkan seluruh pihak yang dalam kesehariannya mencari nafkah atau mengadu nasib di Pasar Legi Parakan.
“Memang dinas kami tengah gencar untuk lebih menjadikan pasar tradisional sebagai lokasi perputaran ekonomi lokal masyarakat agar lebih humanis. Termasuk di Pasar Legi Parakan,” ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono, Jumat (22/7/2022).
Dengan digelarnya aksi Joker Manteb tersebut, diharapkan seluruh pihak yang selama ini mengais rezeki di pasar itu dapat ikut serta dalam menjadikan Pasar Legi sebagai lokasi yang nyaman bagi para pengunjung yang datang berbelanja.
Terutama adalah bersih-bersih massal yang dilaksanakan serentak oleh berbagai pihak mulai petugas dinas, pedagang, kuli panggul, juru parkir, dan lain sebagainya.
Terlebih, di era pasca pandemi seperti saat ini dibutuhkan sebuah sinergitas yang baik antara masyarakat dan berbagai instansi demi mewujudkan percepatan pemulihan sektor ekonomi yang sempat terganggu akibat dampak Covid-19.
“Nanti bergiliran setiap pasar juga menggelar kegiatan serupa. Kalau bersih, kami yakin pengunjung akan betah berada di pasar dan akan terus kembali memilihnya sebagai lokasi utama berbelanja beragam kebutuhan barang. Apalagi Pasar Legi Parakan menjadi salah satu percontohan pasar tradisional bergaya modern,” tukasnya.
Bupati Temanggung, HM Al Khadziq yang hadir dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa sudah saatnya pasar tradisional menerapkan prinsip bersih, aman dan tertib. Demi mewujudkan semua itu, memang diperlukan komitmen tinggi dari warga pasar itu sendiri.
Dikatakan, Joker Manteb ini merupakan bentuk sinergitas pelaku pasar dan Pemkab Temanggung di tengah tantangan teknologi untuk tetap bersaing memasarkan produk.
“Kalau warga pasar tradisional tidak berbenah diri mulai kualitas, tata pemasaran, kebersihan, kenyamanan, dan keamanannya bisa jadi kalah dengan pasar digital atau perdagangan online. Jangan sampai itu terjadi, tetap jadikan pasar pusat ekonomi dan menimba rezeki bagi warganya,” tukasnya. (riz)