MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Pelaku usaha wisata kuliner di Wonosobo, harus terus meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan inovasi dalam menggali potensi. Sehingga mampu mendukung sektor wisata dan mengembangan usaha ikutan lainya.
“Banyak kuliner yang bisa dikembangkan, gali terus dari potensi yang ada. Kita punya budaya dan tradisi unik, kita juga punya bahan-bahan kuliner berbasiskan hasil pertanian yang tumbuh dan berkembang di Wonosobo,” ungkap Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar kemarin, saat membuka pelatihan usaha kuliner wisata.
Menurutnya, para pelaku usaha kuliner harus tampil menjadi pelaku usaha yang tangguh dan inovatif, serta tidak putus asa. Sebab dengan mental itu, para pelaku akan menemukan kekhasan dalam bidang kuliner.
“Promosikan melalui pasar online agar salah satu produk wisata andalan ini bisa semakin mendunia. Minta feedback dari pelanggan, jangan mudah berpuas diri, terus lakukan evaluasi, sampai menemukan racikan dan packing yang pas,” pintanya.
Baca Juga
Bupati Lantik 9 Pejabat Fungsional
Albar berharap pelatihan tersebut menginspirasi dan memberikan manfaat yang baik. Namun, setelah pelatihan ini tidak berhenti sampai disini harus ada pendampingan yang lebih jauh lagi, baik dari pengusaha maupun Instansi terkait untuk memantau dan mendampingi dalam rangka meningkatkan serta memberdayakan diri sendiri.
“Saya tahu, peserta yang ikut acara ini ingin meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui tangan kita sendiri, dan tidak hanya mengandalkan suami atau istri kita saja, maka pelatihan ini diadakan sebagai bekal kepada semua untuk mewujudkan hal itu,” tegasnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Siti Nurmar Asyiah menyampaikan kegiatan ini dilatarbelakangi adanya tradisi masyarakat dalam budaya memasak, baik yang dilakukan sendiri atau bersama-sama, memungkinkan adanya interaksi sosial secara internal keluarga maupun antar orang per orang bahkan komunitas.
Sehingga terciptalah kebiasaan makan pagi, makan siang, pesta, kenduren, bahkan saat ini tercipta suatu atraksi dan produk wisata kuliner yang menjadi salah satu destinasi unggulan di beberapa daerah.
Ia menambahkan, untuk keberlangsungan destinasi wisata ini ditengah pandemi covid-19 saat ini, diperlukan penyesuaian adaptasi tata kelola atraksi produk wisata kuliner yang mampu menjamin kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan konservasi lingkungan hidup.
“Kuliner itu harus Cleanliness, Health, Safety, Environment untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pengunjung terhadap destinasi pariwisata, serta usaha pariwisata di Kabupaten Wonosobo,” katanya.
Disisi lain untuk meningkatkan efektivitas pencegahan penyebaran wabah dan dampak covid-19 dalam pelaksanaan kegiatan usaha pariwisata guna menjaga keberlangsungan usaha pariwisata di Kabupaten Wonosobo. (gus)