TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Panen Raya Tembakau 2021 sudah dekat. Petani tembakau di Kabupaten Temanggung berharap pihak pabrikan rokok kretek yang biasa melakukan penyerapan tembakau Temanggung agar segera memberikan kepastian terkait dengan kuota pembelian dan harga tembakau.
Salah satu petani tembakau di Kecamatan Bulu, Agus Parmudji mengatakan, saat ini petani sangat membutuhkan kepastian dari pihak pabrikan terkait dengan kuota pembelian dan harga tembakau di musim panen raya tembakau tahun ini.
Jika hanya kepastian pembelian dan pembukaan gudang saja, sudah dilakukan oleh pabrikan saat menjelang panen raya. Namun yang dibutuhkan petani saat ini adalah adanya kepastian soal jumlah pembelian dan harga tembakau.
“Petani akan merasa lebih nyaman saat panen raya, ketika pihak pabrikan sudah menyampaikan berapa kuota pembelian dan harga beli tembakau per grade,” katanya.
Seharusnya kata Agus, saat panen raya tembakau tiba, industri rokok harus berlomba-lomba dalam melakukan pembelian tembakau Nasional khususnya Temanggung.
Karena menurutnya, dalam PP 05 sudah diatur tentang pengaturan izin importasi tembakau yang selama ini belum diatur dan situ memang harus ada komitmen dari industri penyerapan lokal sebagai syarat pengajuan impor.
“Dengan adanya aturan ini seharusnya industri rokok melakukan pembelian tembakau nasional,” katanya.
Ia berharap, dimasa pandemi Covid-19 ini, pihak industri tidak menjadikan alasan dalam penyerapan dan harga tembakau sehingga petani akan merugi.
“Kalau soal regulasi, ayuk kita bersama-sama dengan industrusi, Pemkab Temanggung kemudian kementrian-kementrian terkait yang mengakomodir kepentingan industri tembakau dari hulu ke hilir,” ajaknya.
Karena menurutnya, tembakau ini tidak hanya menyangkut hajat hidup padat tenaga kerja dan bahan baku saja, tetapi padat tentang budaya dan nasionalisme.
“Ini yang harus kita dorong saat ini, agar panen raya tembakau tahun ini petani bisa makmur dan sejahtera,” ujarnya.
Ia menambahkan, memang beberapa waktu lalu pihaknya bersama Bupati Temanggung M Al Khadziq, Wakil Bupati Heri Ibnu Wibowo, pihak PT Djarum, PT Gudang Garam dan sejumlah pelaku pertembakauan lainnya sudah melakukan pertemuan secara virtual.
Namun dalam pertemuan tersebut, pihak industri belum menyampaikan secara detail berapa jumlah pembelian dan harga beli pada panen raya tahun ini.
“Tetapi di masa pandemi Covid-19 ini bagaimana sistem transparasi tata niaga juga harus dilaksanakan, kami juga masih menunggu kepastian dari industri,” tandasnya. (set)