MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Respons yang lambat dari Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani berbuntut pada kekesalan warganet. Pada Kamis, 9 Maret 2023 tagar Sri Mulyani Mundur dari Menteri Keuangan menjadi trending topik di Twitter Indonesia.
Bukan tanpa alasan, netizen menaikkan tagar tersebut. Pasalnya, mantan Direktur Bank Dunia itu dianggap slow respons menyikapi hedonisme anak buahnya hingga indikasi transaksi gelap di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang nominalnya mencapai Rp500 triliun seperti pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD, saat di UGM Jogjakarta, Senin, 6 Maret 2023.
Seolah membuka semua pintu pandora, rupanya buntut kasus penganiayaan pejabat pajak kepada David ini membuka tabir kebobrokan lembaga negara terutama di Ditjen Pajak dan Bea Cukai.
Rafael Alun bapak dari pelaku penganiayaan itu diduga melakukan transaksi gelap senilai Rp500 miliar. Berawal dari kasus itu, kaki-kaki gurita yang berjumlah 69 orang dengan total transaksi senilai Rp300 triliun muncul ke publik.
Tudingan itu bermula ketika Mahfud MD tentang kejanggalan transaksi senilai Rp300 triliun di Kementerian Keuangan. Jumlah transaksi gelap yang besarannya empat kali lipatnya dari APBD Jakarta itu, kata Mahfud MD, merupakan akumulasi atas laporan yang tidak pernah direspons sejak tahun 2009.
Sebelumnya, Mahfud MD secara terang-terangan mengungkap kecurigaannya tersebut terkait transaksi janggal hingga sebesar Rp300 triliun.
“Saya sudah dapat laporan yang pagi tadi. Terbaru malah ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan, yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai,” jelasnya seperti dikutip Disway.id.
Lanjut Mahfud MD, pihaknya sudah menyerahkan informasi tersebut kepada Menkeu Sri Mulyani serta Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
“Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya nggak sampai triliunan. Hanya ratusan, ratusan miliar. Sekarang hari ini sudah ditemukan lagi kira-kira 300 T, harus dilacak,” ujarnya.
Meski begitu, belum ada tanggapan atau keterangan resmi dari Kemenkeu berkenaan pernyataan Mahfud tersebut.
Kemenkeu hanya mengklaim sudah lakukan audit investigasi terhadap harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo. Menurut informasi, tujuan lakukan audit tersebut untuk mendalami kekayaan atau harta yang belum dilaporkan.
Dari hasil audit tersebut juga terungkap ada beberapa sejumlah pelanggaran Rafael Alun Trisambodo.
“Terdapat beberapa harta yang belum didukung oleh bukti otentik kepemilikan,” ujar Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 8 Maret 2023.
Setelah ditelusuri ternyata terdapat hasil usaha sewa tidak sepenuhnya dilaporkan ke harta kekayaan. Kemudian Rafel Alun juga tidak sepenuhnya melaporkan harta berupa uang tunai dan bangunan.
“Sebagian aset, di atas namakan pihak terafiliasi, bisa orang tua, kakak adik atau teman,” imbuh Awan Nurmawan Nuh. (*)