MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Masyarakat Kabupaten Temanggung kehilangan tokoh masyarakat yang menjadi panutan dan sangat disegani. Beliau adalah H Hasyim Afandi mantan Bupati Temanggung dan Magelang yang meninggal dunia di RSUD Djojonegoro Temanggung, Senin (5/7).
H Hasyim Afandi memimpin negeri tembakau pada periode 2008-2013. Ia meninggalkan begitu banyak kenangan tidak hanya bagi Pemerintahan Kabupaten Temanggung saja, melainkan juga bagi masyarakat luas.
Di masa kepemimpinannya, kehidupan masyarakat Temanggung sangat tenang dan nyaman. Apalagi bagi masyarakat Temanggung yang merupakan petani tembakau. Sebab selama di bawah kepemimpinan Bupati Hasyim Afandi harga jual tembakau selalu bagus.
Bahkan puncak kejayaan petani tembakau juga terjadi saat kepemimpinannya yakni pada tahun 2011 di mana harga jual tembakau saat itu rata-rata di atas Rp100.000 per kilogram. Tembakau termahal saat itu mencapai Rp1 juta per kilogram.
“Ingat zaman kejayaan tembakau di tahun 2011, pasti ingat Bupati Hasyim Afandi,” ungkap Hanafi salah satu petani tembakau di Kecamatan Kledung.
Tidak hanya itu jejak-jejak peninggalan masa pemerintahaan Bupati Hasyim Afandi juga terlihat jelas, salah satunya peningkatan dunia pariwisata di Kabupaten Temanggung.
Sejumlah tempat wisata baru juga dirintis selama Bupati Hasyim Afandi mempimpin selama lima tahun, salah satunya adalah wisata alam Posong di Desa Tlahab Kecamatan Kledung, dan sejumlah tempat wisata lainnya yang kini terus berkembang.
Wisata alam Posong kini terus berkembang, bahkan salah satu wisata alam rintisan di Kabupaten Temanggung ini sudah menjadi icon bagi Kabupaten Temanggung.
“Tanpa bantuan dan perjuangan dari Bupati Hasyim Afandi, mungkin Posong tidak akan seperti saat ini,”ungkap Zuniyanto salah satu pengagas wisata Alam Posong.
Masih banyak peninggalan Bupati Hasyim Afandi yang tidak ternilai dengan rupiah. Upaya dan usaha yang dilakukan oleh Hasyim Afandi menuai buah yang positif, bahkan sampai saat ini semakin memberikan manfaat bagi masyarakat Temanggung.
“Kami merasa sangat kehilangan, beliau ini bukan hanya sebagai mantan bupati saja, namun merupakan panutan bagi masyarakat Temanggung,” ungkap Yami Blumut salah satu pengurus NU Temanggung.
Hasyim Afandi meniggal dunia di RSUD, di usia 75 tahun sekitar pukul 14.45 setelah mendapatkan perawatan intensif dari tim dokter RSUD.
Tim medis RSUD Djojonegoro Temanggung menerima Mantan Bupati Hasyim dalam kondisi sudah sakit pada Sabtu 4 Juli 2021, kemudian dirawat diruang isolasi di RUSD tersebut.
“Dalam waktu kurang lebih 24 jam ini beliau mengalami penurunan saturasi oksigen yang cukup cepat, kami berikan alat bantu napas yang kapasitas lebih tinggi, yang tadinya dengan NRM, kami bantu dengan HFNC tetapi saturasinya tetap tidak mau ngangkat kemudian kami upayakan dengan memindahkan beliau ke ruang ICU,” kata Direktur RSUD Kabupaten Temanggung Tetty Kurniawati.
Sekitar pukul 17.00 WIB jenazah Hasyim Afandi disalatkan di teras Gedung B RSUD Temanggung. Sejumlah pejabat yang ikut salat jenazah, antara lain Sekda Temanggung Hary Agung Prabowo, Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo, Kajari Temanggung Sunanto, Dandim Temanggung Letkol CZi Kurniawan Hartanto, dan Bupati Temanggung M Al Khadziq.
Bupati Temanggung M Al Khadziq menyampaikan seluruh masyarakat Kabupaten Temanggung kehilangan sosok pemimpin dengan meninggalnya almarhum.
“Kami semua kehilangan orang tua, bapak kami, guru kami, kiai kami, pemimpin kami, bapak seluruh masyarakat Kabupaten Temanggung,” katanya.
Jenazahnya akan dimakamkan di Kampung Besaran, Kelurahan Parakan Kauman Kecamatan Parakan. Pemakaman dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. (set)