PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID – Menggunakan pakaian formal saat acara resmi merupakan hal yang biasa. Tapi, ada kesan tersendiri saat Komisioner Panwaslu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo mewawancarai calon anggota pengawas kelurahan/desa (PKD) dengan berbusana adat Jawa.
Tidak hanya itu, ruangan tempat wawancara di kompleks kantor sekretariat juga disulap a’la meja ijab kabul mempelai pengantin.
Ketua Panwaslu Kecamatan Loano Dwi Agus Santoso mengatakan, konsep pakaian Jawa dan dekorasi ijab kabul dalam wawancara dilakukan untuk mengurangi beban ketegangan peserta wawancara.
“Kami ingin agar wawancara tidak tegang,” ungkapnya, Selasa 31 Januari 2023.
Meskipun demikian, lanjut Dwi, pelaksanaan wawancara tetap dilaksanakan secara serius dan sesuai petunjuk teknis Bawaslu.
Dwi menegaskan jika seleksi itu tetap bertujuan merekrut PKD yang profesional dalam bekerja.
Menurutnya, persiapan dilakukan selama dua hari menjelang pelaksanaan seleksi wawancara.
Dwi mengaku mengerahkan sejumlah piranti dekorasi dan tenaga profesional untuk mengubah ruangan wawancara.
“Kebetulan saya punya usaha dekorasi pernikahan,” ucapnya.
Panwaslu Kecamatan Loano melaksanakan seleksi wawancara selama dua hari, Selasa 31 Januari 2023 hingga Rabu 1 Februari 2023.
Sebanyak 63 calon PKD dari 21 desa di Kecamatan Loano berhak diwawancarai setelah berkas pendaftaran yang diserahkan dinilai memenuhi syarat.
Wawancara pada hari pertama diikuti calon PKD dari dua belas desa. Sementara seleksi wawancara PKD hari kedua, Rabu 1 Februari 2023 diikuti oleh sembilan desa.
Sementara itu, Koordinator Divisi SDM, Organisasi, Pendidikan, dan Pelatihan Bawaslu Purworejo Abdul Azis mengemukakan, total ada 1.402 calon PKD di seluruh wilayah Purworejo yang mengikuti seleksi wawancara.
“Setelah seleksi wawancara itu, hasilnya akan diplenokan oleh masing-masing panwascam untuk menentukan calon PKD yang terbaik,” katanya.
Ketua Bawaslu Purworejo Nur Kholiq menambahkan, Bawaslu meminta agar proses seleksi ini benar-benar berjalan sesuai dengan pedoman yang telah disampaikan.
“Bawaslu berharap agar calon PKD yang terpilih nanti memiliki penguasaan pengetahuan tentang kepemiluan ditingkat desa/kelurahan,” katanya saat supervisi di Panwaslu Kecamatan Loano.
Lebih lanjut dikatakan Kholiq agar calon PKD yang terpilih nanti juga memiliki integritas dan netralitas yang baik serta memiliki pengetahuan muatan lokal di wilayahnya.
“Muatan lokal menjadi kunci utama dalam pengawasan pemilu di tingkat desa/kelurahan,” tandasnya. (luk)