KABUPATEN MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Abrasi Sungai Progo mengancam pemukiman warga di Dusun Ngiwon Desa Banyuwangi Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Abrasi tersebut mengikis dinding sungai dan menenggelamkan lahan pertanian hingga mengancam pemukiman warga.
Kadus Ngiwon, Anwar Imam Mubarok mengatakan, terjadinya abrasi tersebut dikarenakan pergeseran jalur sungai yang menerjang daratan.
“Awalnya tanah yang terkena abrasi tersebut adalah daratan di tikungan jalur sungai yang berbentuk “Irung Petruk” atau seperti hidung tokoh Wayang Petruk yang panjang dan menikung tajam. Kemudian sejak tahun 1995 jika terjadi banjir Sungai Progo, arus air mulai mengikis jalur yang lurus atau air mencari jalan pintas, sehingga mengikis dinding sungai, itulah awal dari abrasi ini,” terang Anwar, Selasa (9/11/2021).
Menurut Anwar, yang terparah dalam kurun waktu dua tahun ini, abrasi begitu cepat memakan daratan hingga lima meter setiap tahunnya. Dan dampaknya lahan pertanian tenggelam, kemudian abrasi mengancam pemukiman warga.
“Saat ini jarak dinding sungai dengan rumah penduduk lebih kurang sepuluh meter. Untuk lahan pertanian juga terancam, bahkan tanah bengkok Kadus sudah tenggelam,” jelas Anwar.
Anwar mengatakan, pada musim penghujan kemarin sudah diketahui bahkan sudah di survei dari dinas dinas terkait. Meliputi BMKG, DPU, Petugas Kali Opak dab Kali Serayu, Progo Hulu Kantor Pusat Jogjakarta, BPBD, Satpol PP Kabupaten Magelang, Anggota dewan PDI P kabupaten Edi Gunawan Yekti. Perwakilan anggota dewan PDI P propinsi Eko susilo, Pemdes Banyuwangi, dinas kecamatan dan dinas Kabupaten Magelang terkait lainnya.
“Namun sampai musim penghujan ini survei tersebut belum ditindak lanjuti. Harapan warga agar bisa dilakukan normalisasi sungai, sehingga jalur sungai tidak memakan dinding sungai dan menimbulkan abrasi,” harap Anwar.(cha)