TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Sedikitnya 173 ibu dan balita di Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung mengikuti Wisuda Air Susu Ibu (ASI) sekaligus memperoleh sertifikat dari petugas medis Puskesmas setempat, Rabu (20/7/2022).
Kepala Puskesmas Kedu, dr Fresinta Maya Warnerina mengungkapkan, penyematan wisuda serta pemberian sertifikat tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap para ibu menyusui yang berhasil memberikan ASI eksklusif terhadap anak-anak mereka secara konsisten.
Upaya ini dianggap begitu penting mengingat pemberian ASI eksklusif mampu mencegah stunting pada balita.
“Ini adalah apresiasi kami karena ibu dan anak telah sama-sama berhasil menjalankan program pemberian ASI eksklusif guna mencegah stunting. Tidak semua diwisuda karena ada juga yang putus memberikan ASI dan langsung disambung dengan sufor atau susu formula,” jelasnya.
Lebih jauh, menurutnya, berdasarkan data tahun ini di Kecamatan Kedu terdapat 128 anak yang menderita stunting. Mereka tersebar merata di hampir semua desa.
Berdasar kajian mendalam, banyak faktor utama yang menjadi penyebab masih adanya fenomena stunting di wilayah tersebut. Antara lain kebiasaan, sosial ekonomi, hingga pola asuh yang kurang tepat.
“Posyandu saya tidak cukup untuk mencegah stunting. Oleh sebab itu kami juga melaunching program baru bernama Klanting atau Kelas Balita Stunting. Jadi, seluruh pengidap stunting dan ibu masing-masing dikumpulkan dalam satu kelas. Mereka yang merasa satu nasib ini jauh lebih memperhatikan proses konseling interpersonal dibanding hanya dilakukan saat Posyandu saja. Ada kajian mendalam dilanjutkan dengan evaluasi dan monitoring setiap 3 bulan sekali agar tumbuh kembang anak semakin baik, tinggi maupun berat badannya,” bebernya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, dr.Intan Pandanwangi mengapresiasi konsitensi para ibu dalam upaya mereka untuk tetap memberikan ASI eksklusif terhadap anak-anak mereka.
“Ini (pemberian ASI-red) sangat efektif untuk mencegah stunting atau bahasa awamnya kekerdilan. Apalagi di Kecamatan Kedu ini khususnya ada 128 anak yang mengidap stunting. Harapan saya 173 yang diwisuda ini bisa tumbuh dengan baik tanpa terkena stunting,” harapnya. (riz)