PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM – Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purworejo menetapkan empat pariwisata super prioritas di Kabupaten Purworejo. Penetapan itu menjadi bagian strategi yang disusun untuk menggeliatkan kembali dunia pariwisata Purworejo setelah mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
Kepala Dinporapar Kabupaten Purworejo, Stephanus Aan Isa Nugroho SSTP MSi, mengemukakan bahwa sejak diterpa pandemi Covid-19, pariwisata Kabupaten Purworejo mengalami kelesuan.
“Kita sudah keliling ke beberapa desa wisata, memang kondisinya cukup memprihatinkan karena terdampak paling keras itu di sektor pariwisata, banyak sarpras pariwisata yang kemudian mulai ada kerusakan,” katanya, Senin (3/1).
Kendati demikian, pada tahun 2022 pariwisata mulai bergeliat kembali. Desa Wisata sudah mulai semangat kembali dengan meredanya pandemi Covid-19.
“Semakin pandemi ini bisa diatasi, diharapkan pariwisata bisa kembali bergairah,” sebutnya.
Pihaknya juga melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan kembali pariwisata pada tahun 2022. Dalam hal ini, Dinporapar juga bersinergi dengan berbagai stakeholder.
“Kita akan menyelenggarakan berbagai event kreatif, tentunya dengan prokes ya, sebagai pengungkit untuk pariwisata di Purworejo, kita susun, kita gali,” lanjutnya.
Pihaknya juga mencoba mereplikasi strategi yang diterapkan oleh pemerintah pusat ke pariwisata di Purworejo.
“Pusat menerapkan program 10 Bali Baru, atau 10 kawasan prioritas, dari 10 itu kemudian dipilih 3 yang super prioritas yaitu Toba, Borobudur dan Mandalika, maka tahun 2022 kita juga akan mereplikasi itu,” jelasnya.
Pihaknya akan menetapkan empat kawasan super prioritas pengembangan pariwisata Purworejo berdasarkan klaster. Klaster pertama di area selatan Purworejo untuk menangkap peluang adanya bandara YIA.
“Klaster pertama itu pusatnya di pantai yaitu pantai Dewa Ruci, dan pantai di sekitarnya sebagai pendukung,” katanya.
Klaster kedua, yakni di area perkotaan Purworejo, klaster ketiga di wilayah Badan Otorita Borobudur (BOB) yakni di sekitar perbukitan menoreh, dan klaster keempat wisata minat khusus di wilayah Kecamatan Bruno, Pituruh dan Kemiri.
“Jadi itu strategi pariwisata tahun 2022 kita akan kolaborasi dengan banyak komunitas dalam memajukan pariwisata Purworejo, terutama desa wisata,” terangnya.
Pihaknya juga berencana untuk mengkolaborasikan event kepemudaan dan olahraga dengan pariwisata.
“Misalnya kegiatan olahraga Popda itu akan kita arahkan tempatnya di desa wisata, jadi nanti desa juga ada partisipasi untuk penyediaan vanue seperti lapangan voli, sepak takraw, tenis meja, pencak silat tentunya dengan standar yang berlaku untuk digunakan event olahraga,” sambungnya.
Dengan kolaborasi itu, jelas Aan, maka desa wisata akan lebih dikenal oleh masyarakat di luar Purworejo.
“Yang jelas akan banyak orang datang, mendukung timnya, dan pasti perputaran ekonomi di sana akan hidup. Jadi kita persiapkan semuanya jika nanti kita menjadi tuan rumah event olahraga,” tandasnya. (top)