JAKARTA,MAGELANGEKSPRES.COM – Jenderal TNI Andika Perkasa sudah resmi disetujui sebagai Panglima TNI yang baru. Ada tiga pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan Andika Perkasa. Salah satunya, terkait situasi di Laut Natuna Utara.
“Pertama, tugas menjaga kedaulatan NKRI. Khususnya di wilayah perbatasan yang sedang memanas. Seperti di Laut Natuna Utara, perbatasan Papua dengan Papua Nugini,” ujar Anggota Komisi I DPR RI Sukamta di Jakarta, Senin (8/11).
Kedua wilayah tersebut menjadi perhatian dari masyarakat Indonesia dan internasional. Karena itu, lanjutnya, langkah taktis, strategis dan humanis harus dilakukan secara tepat.
PR yang kedua adalah pertahanan siber dan bawah laut. Beberapa tahun terakhir pertahanan siber dan bawah laut Indonesia berulangkali bobol.
“Peretas membobol situs-situs pemerintah. Lalu mengambil data-data strategis negara. Sedangkan seaglider memetakan bawah laut Indonesia dengan beragam potensinya. Panglima TNI yang baru harus punya strategi dan solusi menangani masalah-masalah tersebut,” jelasnya.
Sedangkan yang ketiga adalah meningkatkan kapasitas, kualitas, profesionalitas dan kesejahteraan anggota TNI. Hal ini dinilai penting agar mendorong peningkatan kualitas anggota TNI. “TNI harus terus memperkuat dan memelihara alutsista pertahanan dengan baik. Selain itu, harus mengedepankan industri pertahanan dalam negeri,” tuturnya.
Selain itu, Panglima TNI yang baru diminta fokus pada tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi). TNI tidak ikut terseret hiruk pikuk politik menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Jenderal TNI Andika Perkasa diprediksi akan menjadi Panglima TNI hingga 2024 mendatang. Hal itu bisa terjadi apabila DPR dan pemerintah sepakat merevisi UU terkait. Komisi I DPR RI setuju masa pensiun perwira tinggi di TNI diperpanjang. “Ini kan sebenarnya revisi itu usulan pemerintah. Namun, belum diusulkan ke DPR. Selama ini mau direvisi, tapi ini belum mulai,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR Fraksi PKS Abdul Kharis Almasyhari di Jakarta, Senin (8/11).
Menurutnya, masa jabatan perwira TNI harus diperpanjang. Mulai dari perwira menengah hingga perwira tinggi. “Saya melihat harus diperpanjang. Apakah perpanjangan masa kerja perwira-perwira tinggi atau bagaimana nanti bisa didiskusikan,” jelasnya.
Alasannya, saat ini masa pensiun tamtama dan bintara telah diperpanjang. Dari semula 56 tahun menjadi 58 tahun. “Kalau tamtama dan bintara naik, masa perwira tinggi nggak naik. Jika naik dua tahun, perwira tinggi pensiunnya usia 60 tahun,” papar Kharis.
Dengan wacana tersebut, Jenderal TNI Andika Perkasa diprediksi akan menjabat Panglima TNI hingga 2024 mendatang.
“Saya tidak biara diperpanjang atas nama Andika sendiri. Namun, saya punya keyakinan akan sampai umur 60 Tahun. Artinya beliau pensiun sampai 2024,” tutupnya.
Setelah terpilih sebagai Panglima TNI dalam rapat paripurna DPR RI, Jenderal Andika Perkasa mengaku belum tahu kapan akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo.
“Saya belum diberi tahu (dilantik sebagai Panglima TNI). Belum dikasih tahu sampai sekarang,” kata Andika, Senin (8/11).
Ia juga masih menunggu waktu untuk dilantik secara resmi oleh Jokowi sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Selain itu Jenderal Andika menyampaikan terima kasih kepada pimpinan dan anggota DPR RI yang telah menyetujui surat presiden (surpres) terkait dengan usulan pengangkatan dirinya sebagai calon Panglima TNI.
“Dan yang terpenting adalah terima kasih kepada rekan-rekan media yang telah mengikuti sejak awal prosesnya. Berikutnya saya masih menunggu untuk secara resminya dari Presiden,” ujarnya.
Sebelumnya, Rapat Paripurna DPR RI pada Senin (8/11) pagi menyetujui usulan Presiden Joko Widodo yang mengajukan nama Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.
Persetujuan tersebut diambil setelah mendengarkan laporan Komisi I DPR yang telah menyelenggarakan rangkaian proses uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI sejak Jumat sampai dengan Minggu (5—7 November 2021).
Dalam rapat paripurna tersebut, Jenderal Andika Perkasa hadir dan diperkenalkan di hadapan anggota dewan. Andika dipilih sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun. (khf/fin)