By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
magelangekspres.commagelangekspres.com
Notification Show More
Latest News
Potret Koperasi di Wonosobo
234 Koperasi di Wonosobo Omzetnya Hampir Menyentuh Rp1 Triliun
WONOSOBO EKSPRES
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
KOTA MAGELANG
Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
Ini Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
KABUPATEN MAGELANG
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
PURWOREJO EKSPRES
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Lifestyle
Aa
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Redaksi
Reading: Peringatan Satu Abad NU, Pentas Teater ‘Sang Pamomong’
Share
Aa
magelangekspres.commagelangekspres.com
Search
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Lifestyle
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
magelangekspres.com > Blog > PURWOREJO EKSPRES > Peringatan Satu Abad NU, Pentas Teater ‘Sang Pamomong’
PENTAS TEATER.  Warga di Kelurahan Cangkrep Kidul Kecamatan Purworejo menggelar pentas teater berjudul Sang Pamomong untuk menyongsong dan menyemarakkan peringatan satu abad NU, kemarin malam.(foto : Eko Sutopo/Purworejo Ekspres)
PURWOREJO EKSPRES

Peringatan Satu Abad NU, Pentas Teater ‘Sang Pamomong’

Magelang Ekspres Online
Last updated: 2023/02/08 at 11:29 AM
Magelang Ekspres Online Published 07/02/2023
Share
PENTAS TEATER.  Warga di Kelurahan Cangkrep Kidul Kecamatan Purworejo menggelar pentas teater berjudul Sang Pamomong untuk menyongsong dan menyemarakkan peringatan satu abad NU, kemarin malam.(foto : Eko Sutopo/Purworejo Ekspres)
SHARE

Melongok Peringatan Satu Abad NU di Cangkrep Kidul

Para Nahdliyin atau warga Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Purworejo bersuka cita menyongsong dan menyemarakkan peringatan satu abad NU. Beragam kreativitas diciptakan. Seperti yang dilakukan oleh warga NU di Kelurahan Cangkrep Kidul Kecamatan Purworejo. Bersama para pengurus NU dan Pemuda Ansor, mereka mengekspresikan 100 tahun organisasi masyarakat (Ormas) Islam terbesar di dunia itu dengan menyuguhkan pentas teater yang mengangkat kisah keteladanan tokoh besar NU.

EKO SUTOPO, Purworejo

Ruang pertemuan kantor Kelurahan Cangkrep Kidul tampak disulap menjadi sebuah studio mini pementasan teater 1 abad NU, Minggu (5/2) malam. Mengusung nuansa latar belakang hitam, studio mini itu juga didekorasi dengan sangat artistik dengan adanya tata panggung elegan, permainan lampu yang komplit, hingga foto serta lukisan tokoh kenamaan NU yakni KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di area panggung pementasan.

Tidak tanggung-tanggung, pentas teater berjudul “Sang Pamomong” ini digarap langsung oleh sutradara kenamaan dari Komunitas Teater Purworejo (KTP), yakni Makhasin Lakon Lanang. Pemeran utama dalam pementasan ini dimainkan oleh aktor bernama Aminudin, dengan tiga orang pemain pendukung yakni Tri Siwi Rejeki, Fahmi Mukti, dan Zain Nahawan. Pementasan juga didukung oleh Pimpinan Produksi Nurcholis, Penata lampu Gaga, Penata Musik Ahmad Fauzi, dan penata artistik Chusnul Anwar.

Sepak terjang Gus Dur menurut Makhasin sangat menarik sehingga dipilihlah untuk dipentaskan dalam  peringatan satu abad NU di Cangkrep Kidul.

“Telah satu abad usia Nahdlatul Ulama sebagai Organisasi Masa terbesar. Kebesarannya tidak lepas dari sepak terjang seorang tokoh yang bernama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) cucu pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari,” kata Makhasin yang juga pengurus NU Cangkrep Kidul.

Bagi Makhasin, Gus Dur merupakan sosok kontroversial sekaligus fenomenal. Seorang santri juga budayawan. Gus Dur adalah Ki Lurah Semar Badranaya yang merupakan ulama dan negarawan yang memposisikan diri sebagai seorang penengah dalam setiap persoalan bangsa. Bak Begawan Ismaya, dialah tokoh sederhana yang dapat memberikan rasa aman pada setiap warga negara.

“Gus Dur adalah Sang Sukma Sejati yang menjadi Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama,” ungkap Makhasin sebelum pentas dimulai.

Saat mendekati waktu pementasan semua lampu mati. Musik hingga film peristiwa kerusuhan 98 mulai diputar. Kemudian suasana disusul suara dalang hingga siluet tokoh wayang semar muncul, dan beberapa detik kemudian bayangan semar lenyap.

Tokoh utama Aminuddin masuk ke panggung dan mencoba menyalakan gramapone yang ada di tengah-tengah panggung.

Sedetik kemudian tokoh utama mulai tertawa dan melakukan monolog. Para penonton yang sebagian besar dari kalangan nahdliyin terlihat menikmati sajian teater yang berdurasi hanya sekitar 20 menit itu.

Sejumlah tokoh juga tampak menyaksikan langsung pentas teater seperti Ketua Tanfidziyah MWC NU Purworejo, Muhammad Haekal, Ketua NU Cangkrep Kidul Mihtakhurrohman, Ketua GP Ansor Cangkrepkidul Galih Febriantoro, dan Kepala Kelurahan Cangkrepkidul.

Pementasan ini lebih kurang berisi soal kiprah Gus Dur sebagai penengah atau “Pamomong” bagi masyarakat ketika peristiwa penurunannya sebagai presiden pada tahun 2001 silam. Hal itu terlihat pada satu monolog yang diutarakan oleh pemeran utama Aminudin.

“Dulu disuruh maju kita maju. Lha sekarang disuruh mundur ayo kita mundur. Perlawanan terhadap musuh bukan hanya harus maju digaris depan. Tetapi kita juga harus mampu bertahan di belakang secara kokoh. Aku hanya seorang Pamomong. Aku akan tetap bersemayam di hati segenap rakyat Indonesia,” kata Aminudin saat memerankan tokoh Gus Dur.

Salah satu pengurus NU Cangkrep Kidul, Iswahyudi menyampaikan bahwa pementasan ini khusus digelar dalam rangka peringatan satu abad NU. Pementasan dapat terselenggara berkat sinergi antara pengurus NU, GP Ansor, dan Pemerintah Kelurahan Cangkrep Kidul. Pementasan teater dipilih agar peringatan satu abad NU di Cangkrepkidul berbeda dengan tempat lainnya. Terlebih dalam tubuh pengurus NU Cangkrep Kidul ada yang berasal dari kalangan seniman.

“Semoga sinergitas ini terus terbangun dan regenerasi Nahdliyin di Cangkrep Kidul terus terjaga. Selamat memperingati satu Abad NU bagi seluruh warga nahdliyin,” ungkapnya. (*)

You Might Also Like

Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo

Kisah Penambangan Emas di Perbukitan Purworejo yang Akhirnya Ditutup

Libur Idul Adha 2023, Penumpang KA di Daop 5 Purwokerto Melonjak

Grebek Judi Sabung Ayam di Kutoarjo, Polres Purworejo Amankan 12 Orang dan 40 Motor

Temukan Hati Sapi Bercacing saat Kurban, Satgas PMK Purworejo : Kuburkan Segera!

TAGGED: Berita Purworejo, Berita Purworejo Terbaru, Melongok Peringatan Satu Abad NU di Cangkrep Kidul, Peringati Satu Abad NU, Sang Pamomong, satu abad NU
Magelang Ekspres Online 07/02/2023
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
Popular News
SUNTIK. Tenaga kesehatan saat menyuntikkan vaksin tahap II kepada warga. (Foto lukman)
PURWOREJO EKSPRES

TNI Backup Program Vaksinasi Covid-19

Magelang Ekspres Online Magelang Ekspres Online 02/08/2021
Realisasi Belanja Negara Capai 2.587 Triliun
Peneliti Omicron
Tabrak Tumpukan Material di Pinggir Jalan Palbapang-Mendut, Seorang Gadis Meninggal Dunia
Masih Level 4, Pemkab Purworejo Jemput Warga Positif Covid-19 untuk Isoter
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

© Magelang Ekspres Online. Hak Cipta 2018

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?