MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien covid-19 yang dirawat di RSUD Djojonegoro Temanggung, kebutuhan oksigen di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Temanggung ini juga meningkat. Namun demikian ketersediaan oksigen untuk perawatan pasien covid-19 masih aman.
Direktur RSUD Djojonegoro Temanggung dr Tetty Kurniawan mengatakan, dalam kurun waktu sebulan terkahir ini pasien covid-19 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, kondisi ini berpengaruh terhadap kebutuhan obat-obatan dan oksigen.
“Jumlah pasien yang dirawat meningkat, secara otomatis kebutuhan sarana dan prasarana untuk perawatan juga mwningkat,” Katanya kemarin.
Ia mengatakan, untuk kebutuhan oksigen biasanya dalam waktu delapan hingga sepuluh hari sudah mengisi ulang kembali, kini dalam waktu enam hari sudah harus mengisi ulang.
“Ada peningkatan pengunaan oksigen, karena memang khusus pasien covid-19 memang harus mengunakan oksigen,” katanya.
Memang diakuinya, dengan meningkatkan nya kasus covid-19 di Jawa Tengah ini, pihak penyedia oksigen sudah memberikan peringatan untuk persediaan oksigen, namun demikian pihak penyediaan masih sanggup memenuhi kebutuhan oksigen untuk RSUD.
“Memang sudah ada warning dari pihak penyedia, tapi kami sudah berkoordinasi dengan pihak penyedia dan pihak penyedia pun juga siap menyuplai sesuai dengan kebutuhan,” Katanya.
Meskipun dari pihak penyedia siap memenuhi kebutuhan oksigen, namun pihaknya tetap melakukan antisipasi lebih dini, sehingga kebutuhan oksigen untuk perawatan pasien covid-19 tetap terpenuhi.
“Jika dibandingkan dengan kebutuhan sebelumnya memang meningkatkannya cukup banyak, namun langkah – langkah antisipasi sudah kami lakukan,” jelasnya.
Sebagaimana diwartakan koran ini sebelumnya, ruang isolasi di RSUD Djojonegoro sudah terisi 76 pasien dari sebanyak 78 ruang isolasi yang tersedia.
“Jumlah pasien Covid di RSUD Temanggung meningkat, sama dengan daerah-daerah lain, ini merupakan lonjakan yang sangat luar biasa. Kalau kami paparkan dari bulan Januari kita merawat 308 pasien, bulan Februari sebanyak 126 pasien, bulan Maret 81 pasien, pada bulan April sebanyak 75 pasien, ini trennya menurun, tetapi dibulan Mei dan Juni mulai meningkat yakni sebanyak 99 pasien dan 223 pasien,” katanya
Tetty menegaskan, jika terjadi lonjakan kembali pihaknya akan mengalihfungsikan ruangan di RSUD sebagai tempat isolasi tambahan.
“Untuk ketersediaan ruang isolasi sejak dua minggu terakhir ini kita terus tingkatkan, kita tambah-tambah terus sampai hari ini, semalam saja kita sudah menambah 15 tempat tidur. Sementara itu untuk ketersediaan obat-obatan maupun oksigen saat ini masih mencukupi,” tegasnya.(Set)