Vaksinasi Covid 19 Di Sasana Adipura Wonosobo
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM – Seribuan warga Wonosobo mengikuti proses vaksinasi covid 19 yang digelar Dinas Kesehatan di Sasana Adipura Wonosobo kemarin. Akibatnya, kerumunan massa di pintu masuk tidak terhindarkan.
Kerumunan tersebut menjadi perbincangan warga Wonosobo, utamanya di media sosial. Masyarakat menilai meski kegiatan tersebut baik, namun kerumunan itu bisa berpotensi menjadi cluster baru penularan covid 19.
Disisi lain, warga juga menilai situasi tersebut bertolak belakang dengan upaya pemkab yang sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi protokol kesehatan. Salah satunya menghindari kerumunan.
Terkait hal tersebut, pemkab mengakui bahwa ada kesalahan teknis dan perencanaan dalam proses jadwal pemberian vaksin, yang bersamaan dalam satu waktu. Sehingga menimbulkan kerumunan besar yang susah diantisipasi.
“Ya kita akui ada kesalahan teknis. Ini soal perencanaan yang kurang matang. Utamanya soal pembagian waktu pemberian vaksin, kedepan kita pastikan itu tidak akan terjadi lagi,” ungkap Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo, saat dikonfirmasi kemarin.
Andang juga mengatakan bahwa selain masalah teknis, juga ada minat yang tinggi dari warga Wonosobo untuk mengikuti program vaksinasi covid. Hal tersebut tentunya menjadi pertanda baik.
“Kami melihat warga terlalu antusias, sehingga rela antri untuk mendapatkan vaksin covid 19, situasi ini berbeda dengan program pemberian vaksin untuk lansia yang masih minim peminat,” katanya.
Pihaknya juga menengarai, situasi berjubelnya massa untuk mengikuti program vaksin karena takut kehabisan vaksin. Padahal pemberian vaksin akan dilakukan secara bertahap, sesuai dengan dropping dari pemerintah pusat.
“Vaksin kita berikan berdasarkan droping dari pemerintah pusat, setiap kita mendapatkan kiriman dari pusat, langsung kita alokasikan sesuai menyesuaikan sasaran prioritas, yaitu untuk lansia, pelayanan publik dan umum,”ucapnya.
Menurutnya, satgas kabupaten telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan PPKM level 4, yang didalamnya menyangkut tugas satgas, kondisi masyarakat, penyaluran bansos dan juga soal pemberian vaksin.
“Soal vaksin ini yang kita evaluasi masalah berita hoaks dan juga masalah potensi kerumunan pada saat pelaksanaan vaksin,” pungkasnya. (gus)